Dengan refleks Salsha ikut berdiri. Salsha menatap sendu nasi goreng yang kini tergeletak di lantai. Nasi goreng yang ia masak dengan sepenuh hati, bahkan ia rela harus bangun pagi demi untuk membuatkan masakan itu untuk Farel. Dan dengan teganya, Farel membuang masakannya itu.
Salsha menghela nafasnya, mencoba untuk sabar. "Kok dibuang, Kak?"
"Lo kalo nggak bisa masak, nggak usah sok-sokan masak," kata Farel emosi. "Makanan lo nggak enak banget. Lo benar nggak ada gunanya jadi cewek. Apa sih bisa lo jadi cewek?"
"Ya tapi kenapa harus di buang, kak?" kata Salsha tidak terima. "Aku udah coba belajar masak cuma buat kak Farel loh. Tapi malah di sia-siain gitu aja."
Farel memandang rendah Salsha. Tidak ada gunanya berdebat dengan gadis itu. "Awalnya gue mau ngasih lo kesempatan buat dekat sama gue. Tapi kesempatan itu lo sia-siain. Jadi sekarang, jangan harap lo punya kesempatan buat dekat sama gue!"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者