Seperti yang dikatakan oleh Farisha, Bram akan bertingkah tidak jelas. Adapun Usman hanya terdiam saat pria yang selalu mengejar Farisha. Pria itu sangat pintar mengakrapkan dirinya pada semua orang.
"Dasar orang gak tau diri. Ayo, Bu. Aku sudah lapar, aku capek sekali karena semalam dan tadi pagi," ungkap Farisha pada ibunya. Ia membawa wanita paruh baya itu ke tempat makan.
"Jangan gitu, nggak baik ngomong kayak gitu. Ya sudah, ibu sudah makan, tadi. Kamu saja yang makan, Nak. Makan yang banyak biar hasilnya cepat," ujar Azhari sambil tersenyum.
Mereka duduk di tempat yang di mana tadinya Azhari duduk. Sementara Usman masih dirangkul oleh pria pencari perhatian, Bram. Karena dengan mendekati Usman, Bram yakin akan mendapat jalan yang mudah untuk bertemu atau memanfaatkan pemuda itu untuk bisa membantu mendapatkan sang pujaan hati.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者