Srett!!
Serpihan guci runcing itu tepat mengenai leher lelaki yang berada beberapa langkah di belakang Arjuna. Ternyata itu adalah Ujang. Ujang memegangi leher sampingnya yang berdarah terkena lemparan serpihan guci runcing tadi.
Begitu tepat Arjuna melemparkan benda runcing itu, sehingga leher Ujang terluka dan berdarah-darah. Ujang terus memegangi lehernya. Darah mengalir dari sela-sela jemari Ujang.
Arjuna kembali menyeringai. Dia menggunakan teknik seperti melemparkan shuriken. Ternyata, menonton anime bersama Yudha selama ini juga ada manfaatnya. Jadi, Arjuna mempelajari teknik melempar seperti seorang ninja yang melempar shuriken.
Paijo dan Ujang masih sibuk memegangi luka mereka masing-masing.
Arjuna masih waspada, melihat sekeliling. Siapa tahu kedua lelaki itu akan menyerangnya kembali. Arjuna mundur ke arah Yudha, tapi tatapannya masih nyalang menatap Paijo dan Ujang.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者