Bab 152
Melati berterima kasih pada Jullian karena sudah mengantarkannya sampai dengan selamat di apartemen.
Mereka duduk sejenak di teras bercengkerama. "Jul, kamu mau minum apa. Biar aku ambilin ke dalam?" Pria itu melihat ke sembarang arah, mengamati betapa megahnya apartemen milik gadis yang dulunya bekerja di laundry. Tersiksa dan harus berkerja ekstra demi pelayanan yang terbaik.
"Jadi Lo tinggal di sini," katanya.
"Iya. Tempatnya tenang, jauh dari keramaian dan juga asri. Tetangga di sini juga baik-baik, aku suka. Betah deh di sini pokoknya." Sembari menarik napas dia tersenyum dan melihat awan menghitam di langit.
"Gue jadi gak nih diambilkan air. Gerah juga kerongkongan, ehek." kata Jullian menyentuh tenggorokannya.
"Oh ya, aku sampai lupa. Kamu tunggu di sini. Biar aku buatin dulu." Gadis itu tertawa, rasa marahnya berkurang juga tidak lagi memikirkan soal Devano.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者