Ameera dan Varen berjalan menuju gedung jurusan Olahraga, Varen bilang dia harus menemui Pelatih untuk membahas sesuatu. Sementara Ameera, dia hanya mengikuti kakinya melangkah. Sama sekali tidak memiliki tujuan, karena kelasnya bahkan berada di arah yang berbeda, namun tetap bisa dituju dengan jalan yang sama dengan Varen hanya saja lebih jauh.
Keduanya masih mengobrol mengenai lomba lari dan persiapan yang telah dilakukan selama ini. Varen juga bercerita tentang dirinya yang membantu mematikan arus listrik saat Ameera kesetrum di perpustakaan. Hal itu jugalah yang membuatnya terluka pada bagian lutut.
Ameera sempat mengira kalau ikatan di lutut pria itu adalah aksoris, dia hanya tertawa pada dirinya sendiri yang telah salah mengira.
Varen menuju ruangan Pelatih, mereka berpisah di depan ruangan dengan Ameera sedikit melambai padanya.
Ameera mehela napas panjang. "Ternyata dia tidak menyebalkan," gumamnya. Setidaknya itulah yang ia pikirkan untuk saat ini.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者