"Gadis raksasa dengan total kekuatan 8.000, peri yang memiliki kekuatan 40.000. Oh, hebat~!"
Chandler menilai Diane dan King sambil melayang dibawah cahaya bulan.
"Manusia yang memiliki total kekuatan 35.400, Hmm?" Chandler mengamatinya lebih cermat. "Kau ... Gowther? Tidak, kau adalah bonekanya, ya. Setelah keluar dari Sepuluh Perintah Tuhan, kenapa kau bersama mereka?"
Mengabaikan pertanyaan Chandler, Diane memastikan: "Apa kakek itu yang menyerang kita?"
Pertanyaan itu juga tidak terjawab karena King bertanya, "Gowther, apakah kau mengenalnya?"
Gowther menatap kakek itu dengan ekspresi serius, "Dia adalah Iblis tingkat tinggi, Chandler. Dia adalah orang yang mengajari Meliodas cara bertarung."
"Eh?! Jadi itu orang yang disebutkan Merlin sebelumnya!?" Diane berseru.
"Gurunya ... Danchou?!" King terkejut.
"Danchou? Kurasa ini tak mungkin, tapi itu bukan sebutan Meliodas-bocchan, kan? Begitu, jadi kalian orangnya, ya. Tujuh Dosa Mematikan yang dimaksud Raja Iblis. Oh, begitu~. Sebenarnya Raja Iblis ingin memusnahkan kalian semua, tapi aku tak terlalu tertarik. Artinya, kalian semua sedang sangat beruntung. Jika kalian menyerahkan Dewi berdosa Elizabeth dan tanda «Perintah» yang diinginkan Meliodas-bocchan, aku akan membiarkan kalian. Bagaimana?"
"Eh, dia dikirim oleh Danchou?!" King malah tambah terkejut.
"Danchou kali ini memang keterlaluan, tapi ... kami menolak! Elizabeth adalah teman kami yang tak tergantikan! Kami takkan menyerahkannya!" Diane langsung menolak.
Ekspresi tidak senang muncul diwajah keriput Chandler, karena itu dia mengangkat tangannya dan berencana melakukan sesuatu.
"Diane, awas!" Gowther tiba-tiba memperingatkan.
Tapi sudah terlambat...
Menggerakkan jari-jarinya dengan satu tangan, Chandler mengucapkan: "«Microscopic»."
Tk!
"Oww... woaah!" Diane kaget dengan keseimbangan tubuhnya yang miring, sebelum menyadari jika tubuhnya telah mengecil menjadi ukuran mini.
"D-Diane?!" King terkejut melihat ukuran Diane yang mengecil.
...
Sementara itu, di dalam pub.
"Escanor, apa yang kau lakukan? Kenapa tubuhmu tidak membesar?" Merlin bertanya dengan tergesa-gesa.
"A-Anu ... Merlin-san. Karena ini malam, jadi ... aku tidak bisa menggunakan «Sunshine».." Escanor dengan takut menjawab, menyesali ketidakgunaan keberadaannya saat ini.
"«Darkness» bahkan bisa mempengaruhimu? Oh, menarik." Merlin merubah ekspresinya dengan cepat dan tersenyum. "Artinya, jika aku membuka tirai kegelapan malam itu, kau bisa berubah lagi?"
"Y-Ya, seperti itu..."
"Untuk saat ini, gunakan energi matahari yang tersimpan dalam Harta Suci milikmu. Beri aku waktu sejenak, aku akan merapalkan sihir skala besar."
"Mengerti, Merlin-san!"
Segera setelah Escanor menyentuh Rhitta, tubuhnya membengkak menampilkan otot-otot tubuhnya. Ekspresi merendahkan dan posturnya yang tegak menjadi tampak arogan.
"Jika untuk mengulur waktu, serahkan saja padaku. Aku bahkan takut jika musuh kali ini akan terbunuh sebelum kamu selesai membaca mantramu." Escanor dengan sombong berkata.
"Jangan bertindak gegabah, Chandler adalah musuh yang lebih kuat daripada semua orang yang pernah kau lawan sebelumnya!" Merlin memperingatkan, sebelum menoleh ke Elizabeth: "Tolong jaga Elaine yang di kamar. Dia sudah tertidur sejak Ban meninggalkannya."
"Mengerti, Merlin. Aku akan membantumu setelah memastikan dia baik-baik saja!"
"Jangan memaksakan diri, Nee-nee."
"Seharusnya aku yang bilang begitu."
...
Saat ini, pakaian Chandler berkibar tertiup angin ketika tubuhnya semakin naik menutupi cahaya bulan. Dia merentangkan tangannya dan mengumumkan:
"Apa kalian menyukai malam ini? Malam hari adalah saaf dimana Iblis menjadi semakin kuat." Chandler semakin merentangkan tangannya saat mulutnya mengucapkan mantra:
"Wahai serpihan bintang, hujanilah orang-orang bodoh ini dan hancurkan mereka. Berkahilah tanah kegelapan ini dengan bunga bermekaran.
"«Meteor Works»!"
Langit dibalik awan hitam itu tiba-tiba menjadi merah, dan batu-batu terbakar menghujani tanah secara bertubi-tubi dan bersamaan.
Banyak meteor mini jatuh dari langit, menghantam tanah, dan meledakannya, yang menyebabkan perubahan medan berumput menjadi neraka. Area yang dihujani meteor hancur menjadi tanah lava, membakar makhluk hidup dan pemukiman.
Meski terhempas oleh banyak tekanan, Hawk Mama masih berlari dengan penuh semangat.
"Setelah kembali dari kematian, akhirnya Raja Iblis mengabulkan keinginanku untuk bertemu Meliodas-bocchan. Ini adalah hujan kembang api untuk merayakan kembalinya Bocchan!" Chandler berteriak dengan penuh semangat.
Meteor terus menghujani area ini, semakin merusak perbukitan hijau alami, yang kemudian pada akhirnya berhasil menghempaskan Hawk Mama sampai berguling-guling di udara.
Setelah hujan meteor berhenti, kehancuran wilayah ini dapat dilihat. Banyak kawah lava muncul akibat tumbukan meteor ke bumi.
Tiba-tiba, tempat sosok, dengan satu kecil, dan satunya lagi merupakan seekor babi bersayap terlihat terbang di langit yang merah karena panas ini.
"Tak kusangka kita sampai menggabungkan kekuatan, ya." King melayang dilangit sambil menyiapkan Harta Suci-nya, Tombak Roh Chastiefol. Diane berada diatas pundaknya dan berpegangan erat padanya, itu bisa dilakukan karena ukurannya yang mengecil.
"Mm." Gowther yang juga melayang karena tumpangan Hawk, juga menyiapkan Harta Suci-nya, Twin Herrith's Bow.
Sementara Herritt menjadi busur, Tombak Roh Chastiefol lah yang menjadi anak panahnya. Targetnya adalah Chandler.
"«Teknik Kombinasi: Celestial Arrow»!"
"Oho, sepertinya berbahaya jika terkena serangan secara langsung, ya." Chandler terkekeh sambil menggerakkan tangannya. "Tapi itu tidak akan bekerja padaku. Gowther, seharusnya kau sudah tahu maksudku."
Gowther yang mengerti akan hal itu lalu mengatakannya: "King, Chandler bisa melakukan «Full Counter» seperti kapten."
"Hah?!"
"Tidak mungkin!"
King dan Diane terkejut.
Gowther berkata lagi, "Tapi kalau kita menembaknya sesuai tandaku, kita bisa mengenainya."
"Aku akan mempercayaimu!" King menjawab tanpa ragu.
Chandler masih memandang mereka seperti orang bodoh, dan ketika busur dilepaskan, dia mengayunkan tongkat ditangannya kembali ke arah King dan Gowther.
"Kalian bukanlah ancaman, yang bisa seenaknya melukaiku hanyalah penyihir wanita itu!"
Tepat setelah kalimat itu jatuh, Chandler memasang wajah tertegun, sebelum menyadari apa yang telah terjadi. "Ilusi?"
Chandler akan melakukan «Full Counter» pada teknik gabungan mereka berdua, tapi apa yang dia harapkan tidak terjadi karena serangan yang akan dia balikkan sebelumnya tidaklah nyata.
"Sekarang!" Gowther memberi tanda untuk menyerang.
"Hyaahh!" King memberi tenaga pada tangannya saat meluncurkan Tombak Roh Chastiefol yang menjelma menjadi anak panah itu ke arah Chandler.
Saat melakukan «Full Counter», keseimbangan pengguna akan kacau. Ahli sihir seperti Chandler membutuhkan waktu beberapa detik untuk melakukam «Full Counter» lain.
Itulah yang diincar Gowther, saat Chandler berada dalam keadaan tidak bisa menggunakan «Full Counter», dia akan memberi King tanda untuk melepaskan serangan gabungan mereka.
Akibatnya, Chandler tidak sempat menggunakan «Full Counter» dan terdorong ke bawah oleh Tombah Roh Chastiefol.
Dampaknya, tanah harus menciptakan kawah lain karena ledakan dari serangan itu sangat dahsyat.
Saat King dan Gowther menyelesaikan tos keberhasilan, Hawk tiba-tiba berseru:
"Para babi sialan, lihatlah itu!"
Di langit, ratusan Iblis terbang dan sedang menuju ke arah mereka. Kebanyakan adalah Red Demon, Gray Demon, dan Blue Demon.
"Serangan itu menarik gerombolan Iblis! A-Apa yang harus kita lakukan?!"
"Buta-kun, kamu terlalu khawatir." King mengulurkan tangannya ke depan. "«Tombak Roh Chastiefol Bentuk ke-5: Increase»!"
Bantal di sisi King bercahaya dan berubah menjadi ratusan pisau kecil yang menembak ke arah gerombolan Iblis itu.
'Aneh sekali, aku hanya merasakan satu tanda vital dari mereka.' Gowther berpikir sendiri, sebelum menyadari gerombolan Iblis itu ternyata hanya sebuah ilusi. "Hentikan, King!"
"Eh...?!" King terkejut dengan perkataannya.
Tiba-tiba...
"«Full Counter»!"
Suara Chandler terdengar, dan setelah itu ratusan pisau yang dikerahkan King sebelumnya untuk membunuh gerombolan Iblis itu berbalik ke arahnya. Pisau kecil yang awalnya hanya ada ratusan meningkat berkali-kali-kali lipat saat semua pisau itu melesat menuju King.
"Tidak akan kubiarkan!"
Shing!
Ratusan pisau itu terhempas oleh tekanan angin dan membelah arah serangannya menjadi dua bagian, masing-masing kanan dan kiri dengan King berada di tengah-tengahnya.
"Escanor, kau terlambat!" Gowther berseru.
"Haha, aku harus melindungi Merlin-san sebelum menolong kalian. Baiklah, kurasa aku sendiri harus segera menghabisi cecunguk yang satu ini." Escanor berkata dengan nada sombongnya yang biasa.
Sebelumnya Escanor hanya menebas kapaknya ke depan sebelum bilah-bilah pisau itu dapat mengenai King, dan hasilnya mampu membelah udara itu sendiri.
"Dengan Escanor membantu, kita pasti akan menang!" Diane berkata dengan semangat.
"Kau ... pembawa kekuatan Malaikat Agung..! Sangat menarik seorang manusia dapat memilikinya." Chandler berdiri di tanah lava dengan tongkat di tangannya. Dia kemudian mengelus dadanya yang hangus, membuatnya mengeluh: "Tapi ... serangan itu sakit sekali, ya. Mampu membuat tulang-tulang tua ini berderit."
Chandler menatap mereka dengan mata menyipit, "Satu ancaman lagi yang harus kusingkirkan."
"Mau Iblis tingkat tinggi maupun Dewa sekalipun, mau tidak mau harus bertekuk lutut dihadapanku!" Escanor mengangkat tangannya dan akan mengeluarkan «Cruel Sun», tapi suara Merlin menghentikannya:
"Terima kasih sudah mengulur waktu."
Peringatan: pertarungan akan dimulai sangat lambat hingga terkesan membosankan. Terima kasih untuk para pembaca yang masih terus membaca cerita yang meremehkan ini.