"Kenapa lama hubungi saya?" Dhika berada di atas kasur sambil melukin pyama Cia. Dia udah kayak zombie, bawaannya nggak selera idop.
"Mama drama, di pikirnya saya minggat. Terus mama nelpon papa, dan selebihnya bapak pasti tau apa yang terjadi." Cia meletakkan ponsel di meja rias, dia baru kelar mandi dan sekarang mau ngeringin rambut.
"Udah makan?" Tanya Cia. Dia menatap suaminya dari layar ponsel. Masih ganteng walau tampilannya kacau.
"Belum. Tidak napsu." Dhika menatap istrinya yang terlihat segar, mau cium istri.
"Kenapa? Jangan kayak gitu, ntar sakit. Saya nggak akan lama, kalo bapak nggak makan, saya tambah liburannya." Ancam Cia.
"Kamu mau liat saya sekarat?" Tanya Dhika. Cia menghela napas pelan, suaminya emang mirip banget bocah, manja.
"Ya udah, sekarang makan. Saya temenin." Dhika ngangguk, dia bangkit dari kasur dengan bertelanjang dada, Cia cuma bisa nelan ludah aja. Ngiler coy!
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者