Aneth berdiri di belakang Cia. Terus menuntun gadis itu ntuk melihat lurus kearah pintu masuk. Semua menatap kearah yang Aneth maksudkan.
Deg!!
Jantung Cia langsung marathon, apa yang mereka lihat emang lebih seremin dari hantu noni Belanda. Pikir para remaja itu serentak.
Cia terpaku, matanya bertabrakan dengan mata pria yang sempat di rindukannya tapi hanya sesaat, setelah ingat penyebab dia kayak gini langsung di hempaskan iti rasa.
Dan sekarang, pria itu ada di hadapannya dengan penampilan yang---memukau. Bukan, tapi sangat amat memukau.
Pria itu tentu aja suaminya. Eh ..., apa masih suami di saat hati udah enggan? Entahlah ....
Dhika menatapnya dengan sendu, tersirat rasa rindu bercampur kecewa di sana. Sesaat, waktu seolah berhenti berputar di detik mereka saling mengungkapkan perasaan melalui tatapan mata.
Yaelah ..., lebay banget. Cia dan Dhika nggak seromance itu guys.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者