webnovel

Bukan Wabah Tapi Racun

Dhika mengerti apa yang para siswa/siswinya pikirkan langsung menguarkan aura membunuh, seketika pikiran liar tentangnya ambyar.

"Sekali lagi maaf ya, sekarang lo mau makan, biar kita pesenin." Tawar Jo. Gimana pun dia sayang Cia walau nggak sebucin pas jadi gebetan.

"Nggak usah, ntar gue makan mi aja di rumah." Cia siap-siap mendengar notifikasi mobile bankingnya.

'Ayo cepetan masuk' batinnya horor.

"Neth, transfer terus." Sebenarnya uang itu tetap punya Alex, mereka bohong biar Cia tetap mau terima. Sumpah rasa bersalah mereka besar kali.

Jatuhnya nyesal kayak makan eek pas makan daging tadi, tapi habis juga. Andi bilang mubazir itu dosa. Tuhan pasti murka sama orang-orang yang buang makanan, itu sebabnya mereka habiskan.

Nggak ada maksud lain

Aneth mengambil ponsel dan membuka aplikasi mobile bankingnya, dia dengan berat hati mentransfer uang sepuluh juta yang baru aja istirahat di rekeningnya, nggak sempat nginap pun.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者

下一章