"Mama dan papa nggak maksa kamu untuk cerita sekarang, tapi kalau kamu butuh seseorang untuk menumpahkan keluh kesahmu ada kami yang siap untuk meminjamkan pundak kami untukmu, sayang." Kata-kata itu tidaklah terlontar dari bibir ranum Kinanti melainkan dari mulut Galih diiringi dengan nada tegas tak terbantahkan. Kedua manik mata Galih lalu menatap sang menantu dengan penuh intimidasi.
GLEK~~~
Untuk sekedar meneguk salianya saja Yudi seperti kesulitan untuk melakukannya. Hanya tatapan dari seorang Galih Surya Atmadja mampu melemahkannya apalagi jika sampai pria paruh baya yang sangat dia segani itu melayangkan bogem mentahnya untuknya mungkin di saat yang bersamaan pula Malaikat Izrail datang untuk menjemput dan juga mempertanggung jawabkan semua amal perbuatannya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者