"Memangnya apa yang harus aku ketahui, Ma?" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Ayu sungguh penuh dengan tuntutan juga intimidasi.
"Nanti saja ya, sayang? Kalau kita sudah tiba di sana." Mama Kinanti berusaha untuk memberikan penjelasan pada sang putri agar bisa lebih mengolah rasa sabarnya. Meski, baik Papa Galih maupun Mama Kinanti tahu apa yang mereka pinta pada Ayu tersebut adalah hal yang tak mungkin dilakukan dengan muda padanya.
"Ya sudah kalau begitu kita berangkat sekarang saja," ucap Papa Galih memberikan interupsi pada dua orang wanita yang amat sangat dia sayangi tersebut.
Bak kerbau yang dicolok hidungnya, Ayu hanya bisa mengikuti alur yang sedang dimainkan oleh kedua orangtuanya.
Dengan langkah gontai Ayu beranjak pergi meninggalkan area makam sang kakak bersama Papa Galih juga Mama Kinanti. Dengan sekuat tenaga yang dia miliki Ayu berusaha untuk tidak lagi melampaui batasan dirinya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者