Sudah dua pekan berlalu, kondisi Sari memang telah pulih. Tapi itu hanya kondisi fisik buka hatinya.
"Sar ... kamu nggak mau ikut mama nggak?" Pertanyaan Mama Rani tidak sedikit pun membuat Sari bergeming meski pun sedikit.
Dia seperti tidak tertarik dengan pembicaraan sang mama.
"Hari ini Zaskia diaqiqah loh, kamu nggak mau ikut?" Mendengar nama sang keponakan Sari seperti mendapatkan lagi semangat hidupnya yang telah hilang bersama dengan kandasnya jalinan cinta dia juga Arham beberapa waktu yang lalu.
"Aku mau ikut, Ma," jawab Sari dengan sangat antusias. Binar cerah terlukis jelas dadi wajah cantiknya saat ini. Relung hati terdalam Mama Rani seperti remuk redam saat melihat setiap iris wajah sang anak bukanlah turunan darinya. Karena Sari tidak terlahir dari rahimnya melainkan dari rahim Kinanti Sekar Kinashi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者