Hujan telah usai dan Marpuah kembali merias wajahnya lagi, dia tidak mau menyerah.
Moto hidup Marpuah saat ini adalah 'Walau badai menghadang tapi dempul tak boleh menghilang' berkat hal itu, meski baju basah kuyup tapi Marpuah tetap akan tampil dengan pulasan makeup tebal yang mampu membutakan umat.
"Pu'ah, elu beneran mau pakai makeup lagi?" tanya Wans.
"Ya iya, dong!" jawab Marpuah percaya diri.
"Jangan pakai makeup dong! Please ...." Pinta Wans, karna Wans benar-benar takut jika melihat wajah Marpuah yang berlumur makeup dan dia akan khilaf.
"Oke, Pu'ah, mau kok gak pakai makeup lagi tapi ada syaratnya ...."
"Syaratnya apa?!" tanya Patria dan Wans dengan kompak.
"Syaratnya, kalian harus anterin, Pu'ah, pulang!" jawab Marpuah dengan nada mengancam.
"Anterin gih, Pat!" pinta Wans.
"Ogah, elu aja deh!" sahut Patria.
"Ih, yang ada darah gue bisa habis karna mimisan!"
"Ih, elu mah cemen banget, Wans! lihat Marpuah doang udah mimisan!" cerca Patria.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者