"Ya begitulah Fil, melepas karna Allah ... Sekarang aku yang ingin dengar petualangan cintamu? Bagaima pengembaraan cintamu?" pertanyaan Fatih membuat Sofil tertawa terbahak-bahak. "Tidak ada yang lucu malah tertawa," keluh Fatih.
"Legenda Gus, fenomenal, dengankan kisahku ..., setiap hari gombalin cewek, sampai seratus siswi SMA, tak pandang bulu, mau hitam, gito (gigi tonggos) aku kirim surat tapi foto copyan, saat ketahuan mereka menyerbuku. Dan mendemo ku, saat itu aku benar-benar tidak laku. Temanku Imran yang mengerjaiku, aku buatkan puisi untuk satu gadis benama Intan. Eh malah malah seratus lembar. Lalu dibagikan tuh, puisiku laris manis yang dapat senyum-senyum, setelah tau tidak cuma satu, mereka marah, itu sangat konyol. Yang namanya Intan itu ... Wih ... Terserah jika Gus mau menilaiku apa yang penting pada saat itu, aku terpesona akan buah dadanya yang super seperti semangka runtuh," pengakuan Sofil membuat Fatih ngeri.
"Sudah hentikan aku tidak sanggup," titah Fatih pergi. Sofil dengan jailnya mengejar dan menggoda Kakaknya yang memang polos darinya. Sofil putra Kiai terpandang tapi dia tidak punya malu.
"Katanya tadi suruh cerita, itu hanya depannya, Gus ... Belum yang lainnya, itu saja masih kelas satu SMA, setelah lulus aku tidak pernah pacaran Gus, suwer sampai sekarang aku jomblo akut, karna banyak wanita yang tidak percaya lagi sama aku. Aku diserbu tiga gadis dan mereka berkata, semua pria sawa, woo hoo. Aku syok saat itu ketampanan ini tidak laku," pengakuan Sofil membuat Fatih tertawa samlai lemas, pemuda itu sampai duduk dan merunduk-runduk.
"Gus sawak (sama) Beh ... Hancur repotasiku, saat pacaran itu mudahnya, jika aku melemparkan soal kegadis, mereka mau,aku kan jadi tidak bekerja keras untuk menyelesaikan tugas. Dan saru lagi seumur-umur saat aku dan mereka dinner, meraka yang bayar. Tapi karna kelakuanku aku kena karma. Sampai sekarang deh jomblo,"
"Bagaimana perasaanmu setelah menyakiti mereka?" tanya Fatih menatap Sofil, Sofil duduk, dan mulai serius.
"Ya menyesal, tapi demi Allah aku hanya bergandengan dan menggombal, ada satu gadis yang aku kecup keningnya, dia yang sangat spesial. Benar-benar mantan terindah, baru kali itu aku melakukan sesuatu untuk gadis. Fiza namanya, nggak usah bahas memalukan gara-gara mengecup keningnya aku kena gampar sampai tersungkur. Didalam hatiku, wanita itu menyimpan tenaga super bagaimana sampai aku yang keren ini terjatuh tidak berdaya. Terus putus.
Sempat juga bekerja ikut Abah ke kebun, lihat anaknya Pak Dillah mengantar makanan aku klepek-klepek, semua kejadianku parah,"
"Kenapa? Cantik sih memang dari kecil, aku ingat kok sama Farrah kan?" sahut Fatih.
"Bukan Farah tapi Parrah," jawab cepat Sofil. Aku datang ke rumahnya, niatnya apel tapi modusnya minjam pompa, tidak jelas bangetkan, pinjam pompa sampai ketetangga yang jauhnya dua kilo meter," pengakuan Sofil membuat Fatih tertawa, sambil memegang perutnya yang mulai mules, sampai matanya berair.
"Ha ha haha, Astagfirullah ..."
"Taunya setelah masuk, dia malu-malu, senyumnya manis, aku emmm terpesona. Dia diam saja sambil senyum salah tingkah, aku bertanya, Mbak Farrah sudah menikah? dia hanya menggelengkan kepala. Dalam hatiku, yes Abah pasti merestui ini, cantik pula, ayahnya juga teman Abah pula. pasti lancar nih, mulus lampu hijau. Aku bertanya lagi. Sudah ada pria yang melamar? pertanyaanku yang kedua, dia menggelengkan kepala,"
"Dia tidak bisa bicara?" sahut Fatih bertanya.
"Ih ... Terburu-buru amat sih, bisa sangat jelas, lalu begini. Aku tanya lagi, Mbak Farrah, jomblo, dia mengangguk, yes. Aku sangat bahagia, seketika aku melamarnya, Mbak Mau menikah denganku? pertanyaan ku yang ketiga dengan mantap, tanpa berpikir panjang dan sudah ada niat untuk serius memang. Dia berkata: Kamu beneran mau menikah denganku? Aku syok Gus. Suaranya asli laki-laki tulen, dia laki-laki yang teramat cantik," belum selesai bercerita Fatih sakit perut.
"Aku lari terbirit-birit. Makanya itu kan namanya Parrah," semua cerita Sofil membuat Fatih tidak sanggup berdiri karna ketawa sampai lemas.
"Ada lagi yang begini nih, Gus jangan tertawa mulu. Jangan syok ya Gus, ini sangat panas, saat itu aku pulang dan teller. Ada dua wanita kembar menghampiriku, semua cantik, aduhai seperti gitar, lekuk bentuk tubuhnya, ada gairah pada malam itu. Aku sudah diseret kesebuah rumah kecil dengan gemerlap lampu-lampu remang-remang. Aku masuk, weh ... Mereka menggugah selera saat itu aku terpancing, namun setelah keduanya saling berbicara berebutan siapa yang lebih dulu mengexsekusiku, aku malah tertawa. Mereka berbicaranya seperti ini, dengar baik-baik Gus. Haku duhu, Ahuhu, ahuhu ahuhu ha ha ha. Maksudnya aku dulu, aku dulu tapi karna suaranya aedikit bindeng jadi tidak jelas aku malah tertawa, keduanya marah dan mengguyurku, sial." Sofil tertawa saat ingat kejadian dulu, Fatih tidak bisa mengendalikan.
"Ahu hu .." ledek Fatih, keduanya terbahak-bahak. "Astagfirullah ..." sadar Fatih lalu beristigfar berkali-kali.
"Taubat Gus taubat," ajak Sofil berdiri, saat suara Azan magrib berkumandang di masjid lain, pemuda pemabuk itu whudlu lalu menjadi mu'adzin, Fatih memandangnya.
'MassyaAllah sebenarnya banyak kebaikan, namun kok sulit sekali dia terhindar dari hamr, ya Allah bukakan hatinya dekatkan denganMu, hadirkan rasa takut hingga dia tidak akan mengulangi untuk minum lagi,ya Allah Engkaulah yang membolak-balikkan hati setiap hamba, beri dia jodoh yang terbaik, jodoh yang dapat membawanya kepada ketaqwaan dan keimanan. Aamiin,' batin seorang Kakak lalu mengusap wajahnya.
Suara Sofil sanggat merdu hingga para jama'ah penasaran dengan suara itu. Sampai bergegas karna ingin tau siapa mu'adin bersuara emas.
"Heranku kalau dirumah kok tidak seperti itu, andai Abah tau pasti Abah sangat bangga, jika putranya bersuara merdu. Sofil kamu selqlu membuat Abah jantungan dengan kelakuanmu, ya Allah doa di antara azan dan iqomah mudah terijabah, ijabalah doa hamba, jadikan adik hamba Sofil Mubarak pemuda yang beriman dan selalu dekat dengan Engkau ya Robb, jauhkan dia dari godaan setan yang terkutuk, Ya Allah ... Engkau Maha segala-galanya. Dan masalah perjodohanku dengan Bilqis, jika dia memang jodoh yang terbaik, maka satukan kami. Namun kalau bukan mohon segera dijauhkan. Aamiin," ujar Fatih lalu whudlu dan melaksanakan solat Magrib berjama'ah.
Setelah salam Sofil merunduk, memegang dada sambil berdzikir ya Allah ya Fattah, Allah yang Maha Membuka, Sofil sangat berharap Allah akan segera melapangkan dan membuka hatinya, agar tidak kembali minum homr. 'Ya Allah, pertemukan hamba dengan gadis yang bernama Nasya Sabilla, kini hamba akan meminta setiap waktu, setiap selesai solat, agar Engkau menjodohkanku dengan dia. Walau hamba merasa tidak pantas namun ada sebuah harapan, karna dia tidak menolak siapapun, dia berkenan membantu para petaubat sepertiku, ya Rob mohon kabulkan. Aamiiin,' Sofil mengusap wajah. Dia memantapkan hati jika Nasya adalah sebuah rencana dalam doanya.
Bersambung.