webnovel

kebenaran yang terkuak pada akhirnya

Drrtt.. drrttt

suara ponsel milik Samuel berdering dan membuat pria itu buru-buru mengangkat nya

" ada apa ayah " ucap nya tanpa basa-basi

"Sam.. pulanglah ke rumah ayah ingin bicara" sahut ayah nya singkat

Samuel terdiam.. apakah ini tentang perjodohan nya dengan anak Tuan Mauricio?

Dia menarik nafas dalam-dalam dan berjalan menuju mobilnya lalu mengendarai dengan kecepatan sedang

tidak membutuhkan waktu lama,mobil tersebut telah sampai di parkiran Mansion mewah milik sang ayah

sebelum turun dari mobil, Samuel menghela nafas panjang sesaat baru lah dia turun dan melangkah masuk

Pria paruh baya menunggu anak semata wayangnya tersebut was was

Dia tahu benar watak anaknya  yang suka keras kepala dan selalu menolak perjodohan dengan anak koleganya tersebut

Samuel membungkuk kan sedikit badannya

Ayah nya tersenyum menatap wajah datar anaknya

" Kemarilah " panggil nya pelan

"Ada apa ayah memanggil ku " ucap nya tanpa basa-basi

Pria paruh baya tersebut menghela nafas halus

" Tidak kah kau lihat kondisi ku sekarang? Apakah kau akan terus menolak perjodohan dengan anak Tuan Mauricio ? "

Kini ayahnya langsung bertanya ke inti

Samuel duduk di sofa berhadapan dengan ayah nya yang terlihat sedikit pucat

" Aku tidak mencintai nya.. jelas saja aku menolak " jawab Samuel datar

" Tapi ..suzy seperti nya sangat mencintai mu Sam " ucap ayahnya lirih

" Tapi aku tidak ! " ujar Samuel tetap dengan pendiriannya

" Aku ingin kau menikah dan memiliki keturunan..aku menginginkan seorang cucu Apakah itu sulit ?" kini ayah nya menatap nya dalam dengan mata berkaca-kaca

Samuel terdiam sesaat, matanya menatap ayahnya dalam

" Aku sudah memiliki seorang putri " jawab nya pelan

Pria paruh baya tersebut di buat kaget dengan ucapan putranya itu, dahinya nya pun mengerut heran

" Bicara apa kau Sam...mana mungkin kau memiliki seorang putri,setahu ku kau tidak ingin memiliki hubungan yang serius dengan wanita manapun! Berhenti membohongi ku " gertak ayahnya kesal

Samuel kembali menatap wajah senja sang ayah

" Itulah kenyataannya ayah..aku sudah memiliki putri...7 tahun yang lalu aku menghamili seorang gadis dan meninggalkan nya " jawab Samuel sambil menundukkan wajahnya

Plakkkkk

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi nya, pria paruh baya tersebut segera mengatur nafas nya sesaat dia menampar wajah putra satu-satunya,

" Kau menghamilinya dan meninggalkan nya? Pria macam apa kau? Membuat ku malu,inikah yang ku ajarkan padamu?" teriaknya kencang

" Semua ini salah ku terlalu memanjakan mu sehingga kau menjadi seperti ini " Tamba ayah nya lagi

Samuel terdiam..dia tak sanggup untuk berucap apapun terlebih saat mendengar penuturan ayah nya itu

Air mata nya lolos saat dia mengingat kejadian 7 tahun lalu

Memperkosa seorang gadis baik baik hingga dia melahirkan dan menjadi ibu di usia muda, gadis itupun bekerja susah payah untuk menghidupi kebutuhan nya dan anak nya

Sungguh itu membuat nya semakin frustasi

" Cepat katakan bodoh..di mana anak itu aku ingin bertemu dengan nya " tanya ayahnya geram

" Aku akan membawa nya nanti " sahut Samuel seketika langsung berdiri dan meninggalkan ayahnya yang masih memendam kekesalan terhadap nya

" Dasar anak kurang ajar " gerutu ayah nya kesal

Samuel mengepalkan tangannya..dia membenci dirinya yang dulu.. bukan kah teman sudah mengingatkan agar tidak melakukan hal yang menjijikkan tersebut?

Samuel berteriak memaki dirinya sendiri.. dia kembali mengingat wajah cantik putrinya

Matanya yang bulat, senyum nya yang manis dan tingkah polosnya yang membuat semua orang jatuh hati padanya

dengan perasaan frustasi dia memasuki mobilnya dan mengendarai nya dengan kecepatan tinggi meninggalkan halaman Mansion ayah nya,

kecepatan nya semakin meninggi hingga tiba-tiba dia tak mampu mengendalikan nya pas di perempatan jalan

Crittt duar

Mobil sport tersebut menyerempet lalu menabrak pepohonan tinggi.. Samuel mengatur nafasnya yang tak beraturan hingga dia hilang kesadaran.

****

Di kantor

Alexa menjemput anaknya sekolah lalu membawa nya ke kantor karena kebetulan Irene sedang pergi

gadis kecil tersebut menggandeng tangan ibunya sesekali menatap nya sambil tersenyum

" Ibu.. apakah di sana ada paman Sam? " tanya nya pelan sambil menunjuk gedung tinggi di hadapan nya

Alexa tersenyum dan mengangguk

" Ayo ibu kita masuk..aku merindukan paman Sam.. kemarin dia tidak menjemput ku"  ucapnya sumringah sambil menarik pergelangan tangan ibunya

Gadis kecil itu berlari kegirangan memasuki area gedung

sementara Alexa hanya tersenyum melihat tingkah polos anaknya

Sesampai nya di kantor nara tampak bingung..seisi ruangan saling berbisik sehingga membuat nya penasaran

" Amora..ada apa? Kenapa ramai sekali " tanya nya heran

Amora menoleh dan berbisik

" Kau tidak tahu..tuan Samuel kecelakaan dan sekarang ada di rumah sakit " sahut gadis itu pelan

Sontak Alexa tersentak kaget, wajah nya gelisah dan dada nya bergemuruh hebat

" Ibu..paman Sam " ucap gadis kecil tersebut hampir menangis

Alexa segera menggandeng tangan anaknya menuju rumah sakit,,dia gusar dan sangat gelisah

buru-buru dia menyetop taksi dan memberikan alamat rumah sakit pada sang supir.

Setibanya di rumah sakit..dia memasuki lorong dan mencari nomor ruangan yang di berikan suster tadi padanya

kali ini dia tidak bisa mengendalikan perasaan nya, dia benar-benar gemetaran

Alexa dan Briana berdiri tepat di depan pintu,dia pun segera bukanya pintu perlahan

Samuel menoleh.. matanya menangkap sosok gadis kecilnya

" Paman " teriak nya lirih

gadis itu langsung memeluk nya erat.. kemudian melihat dengan seksama luka luka yang ada di tangan dan pelipis dahi nya

" Aku merindukanmu cantik " ucapnya sambil tersenyum

gadis itu tak menjawab,dia hanya memandang luka luka tersebut

" Apakah ini sakit paman ?" tanya gadis kecil itu sambil menunjuk perban di tangan Samuel

Samuel mengangguk dan tertawa kecil mendengar nya

" Asal kau mencium ku..sakit nya akan hilang " ucap Samuel sambil mengusap pipi gadis tersebut

" Baiklah paman tampan..aku akan menciummu agar kau cepat sembuh dan kembali bermain dengan ku lagi " sahut Briana polos

Alexa menatap kedua orang tersebut lirih.. matanya tak bisa di bohongi untuk tidak menangis

Samuel yang menyadari Alexa masih berdiri di depan pintu.. memanggil nya pelan

" Kemarilah..duduk disampingku "  pintanya santai, dia Segera meraih pergelangan tangan Samuel dan mengusap nya pelan

Tuk tuk tuk

Bunyi high heels sangat nyaring terdengar dan berhenti tepat di depan pintu

tak lama seorang gadis cantik berpakaian seksi mendekat sambil melotot kesal

" Ternyata ini alasannya kau menolak bertunangan dengan ku" gerutu wanita cantik dengan tinggi semampai menghampiri mereka yang sedang bercanda

" Suzy " ucap Samuel pelan

" Siapa dia? " Tanya nya sinis kearah Alexa yang seketika berdiri dan tertunduk

Suzy yang kesal langsung menarik pergelangan tangan Briana dan mendorong nya kearah Alexa

" Pergilah.. bawa anakmu juga " tambahnya lagi

Briana kembali masuk ke dalam pelukan Samuel dan semakin mengeratkan pelukannya,dia takut menatap mata perempuan tersebut yang memandang nya kesal

Alexa segera mendekat kearah Briana dan hendak mengajak anak nya pulang.. tetapi saking erat pelukannya membuat Alexa susah melepas nya

" Hei gadis kecil..siapa kau ? Apakah ibumu yang menyuruh mu untuk mendekati Samuel ku untuk mendapatkan perhatian dari nya? " tanyanya marah

Briana menenggelamkan wajahnya di dada Samuel sambil terus memeluknya

" Jangan pernah membentak nya.." ucap Samuel penuh penekanan

" Kenapa kau membela mereka..bukannya kau calon tunangan ku " suzy mulai menurunkan suaranya

" Aku tidak mencintaimu" sahut Samuel datar

Suzy terlihat kembali emosi, mata nya memerah

" Apa karena dia " tunjuk nya ke arah Alexa sambil melotot

Alexa tertunduk entah harus berbuat apa, dia tidak mungkin menyakiti perempuan calon tunangan Samuel

" Ya " jawab Samuel singkat

Suzy berdecih kesal.. kekesalan nya semakin jadi saat melihat gadis kecil itu terus memeluk Samuel erat

Bukan sifat Samuel yang hangat kepada anak anak.. bahkan jika dia menghabiskan malam dengan wanita wanita di club dia  enggan menanam benih pada wanita wanita jalang tersebut

mana mungkin Samuel bisa sedekat ini dengan anak-anak, pasti perempuan tersebut telah melakukan hal yang membuat Samuel berubah.

Suzy mendekati gadis kecil tersebut dan menarik nya paksa untuk melepaskan pelukannya

" Lepaskan.. apakah ibumu yang menyuruh mu mendekati Samuel " gerutunya kesal dan membuat anak tersebut terjatuh dari ranjang dan menangis kesakitan

Alexa mencoba menepis tangan suzy yang mulai kasar pada anaknya

Tiba tiba Plakkkk

Suzy menatap Samuel kesal

" Kenapa kau menampar ku Sam " tanyanya memelas

Alexa yang melihat itu sontak kaget dan menutup mulutnya yang menganga

" Berani kau sentuh anakku..aku akan membunuhmu " ancam Samuel dengan tatapan mata tajam

" Anak mu " decih suzy tersenyum smirk

" Sejak kapan.. bukankah kau selalu berhati-hati dengan semua jalang mu.. bagaimana mungkin dia anakmu " tanya suzy

Samuel menarik nafas panjang dan menatap Alexa yang masih kaget mendengar nya

Mungkin inilah kebenaran yang harus dia katakan, Samuel tidak mungkin selamanya menutupi kebenaran tersebut.

"7 tahun yang lalu aku melakukan hal yang menjijikkan pada seorang gadis polos di kampus, aku membawanya kehotel lalu setelah pagi aku meninggalkan nya, gadis itu hamil dan melahirkan anakku..kau lihat gadis cantik ini ? Dia anak kandung ku " jawab Samuel lirih

Alexa tak sanggup menopang kedua kakinya, air mata langsung mengalir deras

Ternyata jawaban yang selama ini dia cari .. sudah dia temukan

diq menatap tajam wajah Samuel yang tertunduk

Plakkkk

" Tidak ku sangka kau sehina ini sam" ucap Alexa

Dia langsung menarik tangan anaknya dengan paksa, Briana terus meronta, dia enggan meninggalkan Samuel di rumah sakit

Alexa langsung membawa anaknya pergi dari kamar tersebut

" Paman..paman.." panggil Briana sambil menangis saat Alexa memaksa nya pergi

Samuel tak mampu berbuat apa-apa pada kemarahan Alexa, dia sudah memaklumi nya

Samuel pantas menerima tamparan ini bahkan lebih dari ini

Suzy berdecih kesal dan meninggalkan Samuel yang frustasi mengutuk dirinya sendiri

下一章