Saat mendengar Xiaobai datang, Mo Weiyi tidak peduli lagi dengan sekitarnya, dia segera berdiri dengan bantuan tongkatnya, "Xiaobai."
Xiao Yebai berjalan masuk.
Dia mengenakan setelan hitam dengan kemeja putih bersih di dalamnya, warna dasinya gelap, dia terlihat sangat rapi. Xiao Yebai menggunakan kacamata, wajahnya yang tanpa ekspresi terlihat tampan, dan kulitnya berwarna putih.
Secara keseluruhan, pria itu terlihat lembut, tenang, dan memiliki aura yang sangat dingin.
Bahkan plester di dahinya tidak bisa menghalangi kenyataan kalau dia adalah pria yang tampan.
Mata Qu Yunyao terlihat bersinar, dan pipinya jadi sedikit memerah.
"Sebenarnya ada apa ini? Kaki Yiyi terluka, kenapa Yebai… dahinya juga terluka?" tanya Xu Jing.
Kakek Mo terbatuk karena malu, lalu dia pergi dengan tongkatnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者