Penjaga keamanan pintu masuk melihat sekilas, tapi dia tidak menghentikannya.
"Hujannya sangat deras, aku akan mengantarmu sampai depan pintu rumahmu," jelasnya.
Su Wanwan terpaksa harus memberitahukan nomor rumahnya.
Lima menit kemudian, Lingdu berhenti perlahan di pintu gerbang halaman.
Di seberang tirai hujan, Pan Hui menatap halaman di belakang pagar besi di hadapannya. Vila tiga lantai itu sangat terang, penuh dengan kemewahan dan aura kebangsawanan di malam hari.
"Kamu tinggal di sini?" Dia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
Sebagai penduduk asli kota Nan, dia tentu saja tahu bahwa rumah di daerah ini sangatlah mahal. Apa lagi rumah dengan halaman yang sangat luas seperti ini. Kalau tidak memiliki dana puluhan juta, merawatnya pun tidak akan bisa.
Su Wanwan masih belum menjawab, tapi tiba-tiba terdengar suara jendela mobil yang diketuk dengan cepat.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者