webnovel

#10 MALAM DI RUMAH SAKIT

Berhari hari aku dirawat dirumah sakit, untung saja tubuh ku tidak apa apa. Aku hanya di obati di bagian tangan kiri dan kaki saja.

Sekarang aku sudah dapat berjalan dengan lancar, sakit di tangan kiri juga sudah lumayan menghilang.

Gigi susu ku yang goyang juga sudah lepas, aku harus berterimakasih pada para preman sialan itu.

Ngomong ngomong kalau kalian bertanya aku sedang dimana, aku sedang berjalan jalan keluar rumah sakit.

Dan tentunya aku keluar dengan cara diam diam. Aku juga tidak mengerti kenapa aku malah mengikuti apa yang di suruh ibu ku sendiri.

Ini tidak buruk juga. Keamanan di rumah sakit tidak begitu diperlukan, karena sejak pandemi virus berakhir sangat jarang ada kejahatan di rumah sakit.

Kalau kalian bertanya lagi ngapain saya berada di luar malam malam. Aku hanya akan menjawab...

Untuk bertemu hugo san.

Disana aku melambai lambai ke arah cctv. Karena aku tau kalau sekarang adalah jam kerjanya hugo san. Aku tau dari hp ku.

Ngomong ngomong selama aku berlari dari para polisi yang sudah dihipnotis waktu itu, aku meninggalkan hp ku di tas sekolah ku. Untung saja tas ku diamankan para polisi.

Tidak...mungkin kata kata diamankan belum terlalu tepat ya.. hmm.....mungkin lebih tepat sebagai barang bukti ku. Ya... mereka seenaknya membongkar data pribadi ku. Untung saja aku tidak menyimpan file yang aneh aneh.

Hp kanata pun berdering.

Saat kanata menyalakannya, ternyata itu adalah pesan dari hugo.

Hugo: yo kanata, sudah lama sekali tidak bertemu dengan mu.

Heh... padahal baru saja kemarin dia menjenguk ku bersama sakura san. Sakura dan hugo selalu bersama ya, jangan jangan mereka sepasang kekasih.

Karena hugo sudah merespon lewat pesan, aku seharusnya sekarang kembali ke kamarku. Tentunya kamar di rumah sakit bukan di rumah ku. Aku tidak akan mengikuti cara ibu konyol ku.

Dengan cara sembunyi sembunyi, aku mulai memasuki kamar ku. Kamar ku berada di lantai ke 2. Aku harus melewati sekitar 3 kamar untuk menaiki tangga. Kalau aku memakai lift aku akan langsung tertawan oleh cctv.

Lampu rumah sakit semuanya sudah dimatikan, ini sebuah keberuntungan bagi ku karena wajah dan badan ku tidak terlalu terlihat lewat cctv. Walau terlihat ada yang bergerak palingan mereka mengira aku hantu.

Karena kamar ku dekat dengan kamar mayat. Aku tinggal berjalan 2 kamar dari kamar yang sedang ku tinggali maka aku akan bertemu kamar mayat.

Kalau ditanya apakah aku takut atau merinding mungkin tidak. Aku lumayan suka membaca manga bergenre horror dan psychological. Dan entah kenapa aku tidak takut kepada hantu. Percaya aja tidak.

"yosh akhirnya sampai juga."

Aku pun langsung menutup pintu secara pelan pelan dan tiduran di kasur.

"ah nyamannya."

Aku secara diam diam keluar itu untuk memberikan sinyal ke hugo san. Karena dia suka sangat fokus pada pekerjaannya sendiri. Dia selalu melihat ke arah layar dan tidak memerhatikan hpnya sendiri.

Mau aku spam sampe puas pun dia tidak akan merespon. Dan aku telepon berkali kali pun dia tidak akan melihat. Karena setiap hari hpnya berada dalam mode silent.

Kanata: bagaimana hugo san, apakah kamu melihat orang itu selama ini dalam cctv?"

Hugo: Tidak ada keanehan yang terjadi di kota ini.

Hugo: ngomong ngomong kanata, apa kamu mengenal nama makoto dari sekolah mu?

Kanata: aku tidak terlalu mengenal siswa siswa di sekolah ku. Kecuali yang terkenal mungkin aku mengenalnya. Tapi aku tidak pernah mendengar orang bernama makoto di sekolah ku.

Hugo: Bilang lah dari awal kamu tidak tau. Udah dulu ya, aku mau pulang.

Hugo pun offline.

22.30

Waktu sudah mulai menuju tengah malam. Tapi aku masih saja belum mengantuk. Aku mulai membuka twitter dengan smartphone ku.

Ya sudah sekitar 3 bulan lebih aku tidak membuka twitter. Ya aku juga biasanya membuka ini hanya untuk melihat update berita seputar animanga.

Ku peringatkan, aku bukan otaku. Aku hanya sedikit menarik dengannya. Tidak salah kan orang seperti ku suka dengan manga maupun anime?

Saat aku membuka Twitter, banyak sekali video yang beredar di sosial media. Video tersebut tentang orang yang terlihat tubuh nya rusak atau dalam bahasa inggrisnya bisa disebut Glitch.

Tubuh orang itu terlihat ngeglitch bila direkam lewat smartphone. Tapi bila di lihat dengan mata langsung, orang itu terlihat seperti orang biasa.

Aku sudah melihatnya sebelum menjadi viral di media sosial.

Tapi video ini langsung di tangkap oleh youtuber yang sedang melakukan vlog live stream dan akhirnya viral.

Mungkin itu alasan dia tidak pernah menunjukkan diri lagi. Dia tidak ingin tertangkap kamera.

Aku pun melihat lihat komentar dari video tersebut.

Ada beberapa orang yang tidak percaya akan video itu. Mereka berkata pasti itu editan. Namun ada juga yang percaya. Karena video itu diambil dari live stream. Jadi sedikit tidak mungkin bila video itu editan.

Dan ada juga yang berkomentar:

"sepertinya orang itu orang yang dari masa depan ke masa lalu untuk melakukan sebuah tugas, aku pun tidak tau apa tugas tersebut."

Setelah membaca komentar tersebut, kepalaku tiba tiba sakit.

Aku mengingat sebuah mimpi buruk. Aku lupa kapan aku bermimpi tersebut. Komen itu mengingatkan ku kepada mimpi perang dunia ke 3.

Aku pun tidak tau itu akan terjadi atau tidak. Kalau aku mengingatkan kepada semua orang pun sangat pasti tidak akan ada yang mendengarnya.

Ya....itu sangat wajar. Bahkan aku yang melihatnya dalam mimpi masih tidak percaya dengan mimpi itu.

Namun, saat aku di suntik cairan aneh oleh orang aneh itu, aku semakin merasa ragu dengan mimpi itu.

Beberapa ingatan baru mulai memasuki kepalaku. Aku seperti melihat profesor jahat yang suka bereksperimen, manusia memasuki dunia vr, tikus yang seluruh tubuhnya hilang kecuali ekornya, monitor yang menampilkan code nomor sebelum hancur, dan orang yang menjerit kesakitan karena dijadikan kelinci percobaan.

Mungkin itu tidak ada hubungannya dengan perang dunia ke 3. dan beberapa ingatan itu juga hilang dari otakku.

Seperti halnya orang tidur dan bermimpi, pasti saat bangun dia tidak mengingat persis kejadian yang dia alami dalam mimpi dari awal hingga dia terbangun.

Karena kebanyakan mikir, aku jadi susah tidur. Padahal kalau aku banyak istirahat mungkin aku akan langsung sembuh.

Sudahlah, tidur saja. Tidak usah mikir lagi.

下一章