Sepanjang jalan Kirana hanya diam memandang keluar melalui jendela mobil melihat hiruk pikuk Kota A yang tidak pernah sepi. Sebagai seorang sahabat yang sudah sedari kecil bersama Karen dan Kayla sangat mengerti perasaan Kirana, mereka tidak menyangka sosok yang sangat baik ini mendapatkan masalah hidup yang sekejam ini. Kayla dan Karen belum pernah melihat Kirana sehancur dan serapuh ini.
Kirana menatap sendu kemilau cahaya dari bola bulat berpayung hitam yang tak pernah lelah menjadi pengganti sang surya untuk menerangi bumi dan seisinya. Bayangan malam pernikahan mereka terlintas begitu saja di hadapannya, malam yang membuatnya menyerahkan seluruh hati dan kepercayaannya pada Rio.
Kirana masih ingat bagaimana Rio menjaganya dengan baik bahkan Rio tak ingin menyentuhnya hanya karena ia masih kuliah, Rio selalu mengatakan ia bisa menunggu sampai dia lulus baru mereka akan pergi honeymoon ke Paris negara impian Kirana.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者