Malam melambat, seolah waktu terlalu lelah untuk terburu-buru mencapai fajar. Semakin membuat penderitaan ini terasa begitu lama. Nia meringkuk di atas ranjang yang sudah tak berbentuk, kacau balau. Seperti kapal pecah, atau kebanyakan orang menyebutnya begitu.
Drrrtt..
Getaran pada ponsel cukup berhasil mengusiknya. Perlahan kelopak mata itu terbuka sedetik, kmudian menutup kembali ketika belum terbiasa dengan semburan cahaya di sekelilingnya. Lampu di atas sangat terang untuk retinanya yang masih baru terbuka.
Sudah berapa lama dia tidur? Atau sebenarnya dia pingsan?
Drrrtt
Getaran di tangan menyadarkannya dari lamunan. Nia mendekatkan ponsel itu, ada beberapa panggilan tak terjawab dari Kevin. Astaga, anak itu berlebihan sekali, kenapa menelfonnya terus menerus menghubunginya?
Ingatannya mundur beberapa saat kebelakang, tepat sebelum kesadarannya hilang. Apa yang dia lakukan hingga membuat Kevin menelfonnya berkali-kali?
"Apa aku mengatakan hal aneh?" gumam Nia.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者