Beberapa minggu berlalu sejak kejadian percobaan pembunuhan terhadap lady Stark, maester Wylis yang menjadi tersangka dieksekusi oleh lord Stark setelah diinterogasi.
Tentu saja lord Stark tidak membiarkan berita percobaan pembunuhan itu tersebar, dan seluruh saksi bersumpah untuk tidak mengatakan apapun tentang kejadian sebenarnya.
Setelah kematian maester Wylis, lord Stark mengirim gagak ke Citadel untuk memberitahu kabar kematian sang maester dan meminta maester pengganti.
Tentu saja penyebab kematian maester Wylis diganti, bukan karena dieksekusi tapi karena demam yang berkepanjangan.
Alasan keluarga Stark masih membutuhkan maester meskipun setelah dikhianati adalah kurangnya tenaga ahli untuk menjalankan tugas yang ditinggalkan oleh maester.
Selama itu juga hubungannya Dengan keluarga Stark juga semakin baik, lady Stark juga sering datang bersama putrinya untuk menengok Grayfia.
Dan untuk Andreas dia mendapatkan tugas dari lord Stark untuk menjadi pengawas proyek pertanian dan mengajari orang-orang suruhannya tentang sistem pertanian yang ingin dia praktekkan.
Tak hanya itu pembeli yang membawa surat pengantar yang dibawa Erol juga datang, pembeli pertama datang dari keluarga Darry yang berasal dari Riverland.
Ser Raymun Darry, putra tertua dan penerus dari lord Darry datang ke Wintertown dengan karavan berisi makanan, sebagai pembayaran pembelian pedang.
Dalam surat pengantar dia mencantumkan daftar harga setiap jenis pedang, paling murah adalah sort sword yang senilai 500 dragon, arming sword senilai 1000 dragon, longsword senilai 1250 dragon, bastard sword senilai 1500 dragon, dan great sword senilai 2000 dragon, jika pembelian tersebut dibayar menggunakan bahan makanan maka akan mendapatkan diskon sebesar 20 persen.
Dengan bahan makanan yang dia bawa, dia memesan sebuah longsword, dan karena kesibukannya Ser Darry harus menunggu lebih dari seminggu sampai pengerjaan pedang selesai.
Tentu saja bayaran berupa bahan makanan, Andreas menjualnya pada beberapa pedagang kenalannya agar bisa dijual di Wintertown.
Andreas kini merasakan pelukan erat dari Brandon yang dipanggil pulang oleh ayahnya, sebagai penerus keluarga Stark tentu saja Rickard memberitahu kejadian yang menimpa Lyarra dan campur tangan Andreas.
Brandon yang datang ke tokonya langsung memeluknya dengan erat sambil mengucapkan terima kasih.
Bersamanya juga ada pemuda yang seumuran dengan Brandon, pria tinggi tegap tipikal orang utara mengenakan pakaian berwarna kuning dengan lambang dua kapak yang menyilang dan mahkota, dia adalah William Dustin, penerus keluarga Dustin dari Burrowland, seorang teman yang sudah dia anggap seperti saudara sendiri, seperti halnya dengan Robert Baratheon dan Eddard Stark.
Perbedaannya adalah kedekatan dengan saudara kandung mereka, kedekatan Brandon dengan saudara kandungnya tidak pernah renggang, berbanding terbalik dengan Robert Baratheon.
"Bisa kau hentikan apa yang kau lakukan Bran, aku yakin orang yang kau peluk sudah merasa tidak nyaman." Kata William.
Mendengar perkataan William, Brandon langsung melepaskan pelukannya dan berbalik pada William.
"Sialan kau Wil, kau merusak mood saja, meskipun tubuhnya terlihat kecil tapi Andre jauh lebih dari aku." Kata Brandon dengan nada kesal.
"Oh ya ini aku perkenalkan, Andreas ini adalah William Dustin penerus keluarga Dustin, dan William ini Adalah Andreas Raeligh orang yang nanti akan menjadi lord of Stony shore." Lanjut Brandon.
Andreas dan William lalu berjabat tangan sambil saling memperkenalkan diri.
"Kau kesini tak hanya untuk mengucapkan terimakasih kan Bran?." Tanya Andreas
"Tentu saja, aku kesini membawa William untuk memesan pedang, pedang lamanya patah saat latih tanding melawanku." Jawab Brandon dengan nada bangga.
"Pedang itu patah karena kau menggunakan pedang yang kau dapat dari hadiah, selain itu ayahku juga marah besar gara-gara kau mematahkan belasan pedang, karena kau ingin tahu seberapa kuat pedang milikmu." Kata William dengan nada datar.
"Sudah jangan mengungkit-ungkit masalah itu, aku berjanji akan mengganti rugi" Kata Brandon dengan nada bersalah, "aku tahu kau sibuk dengan pekerjaan yang disuruh ayahku, tapi kau masih punya waktu untuk membuatkan pedang untuk William kan."
Andreas berpikir sebentar, dan mengingat tugas yang diberikan oleh lord Stark juga hampir selesai atau hanya tinggal tugas pengawasan yang bisa dikerjakan oleh orang lain, dia lalu mengangguk menyetujui permintaan Brandon.
"Tergantung jenis pedang dan motif, jika tidak ada motif yang rumit aku bisa menyelesaikannya dalam waktu 3 sampai 5 hari." Kata Andreas.
"Kalau begitu tolong buatkan aku sebuah long sword dan great sword, dan jangan lupa memberi motif di kedua pedang itu sesuai lambang keluargaku." Kata William dengan semangat dan senyum lebar, dia tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengeksploitasi kebaikan Brandon, lagi pula saat ayahnya marah besar dia juga ikut terseret, dan pedang yang Brandon patahkan juga harus diganti.
"Apa-apaan ini Wil, aku berjanji untuk ganti rugi, kau malah memerasku." Kata Brandon dengan nada sedikit marah.
Mendengar perkataan Brandon yang sedikit marah, William malah tersenyum, "Salah mu sendiri kau bilang akan ganti rugi. Aku mengartikannya kau mau mengganti semua pedang yang kau rusakkan." Katanya.
"Perkataan lord Dustin tidak salah, Bran mulai sekarang kau harus berhati-hati dengan ucapanmu, jika ini di Essos atau di selatan, orang akan mengeksploitasi perkataanmu untuk keuntungan mereka." Kata Andreas yang kemudian membuat Brandon kembali tenang.
"Jadi berapa budget yang kau miliki Bran?." Tanya Andreas. Berbeda dengan pedang yang dia jual pada Erol yang harganya sudah dia tetapkan, Andreas selalu menanyakan budget sang pembeli karena tidak semua orang punya uang berlebih untuk membeli pedang berkualitas tinggi.
"30 gold dragon." Jawab Brandon.
"Baiklah sebuah longsword dan great sword untuk lord Dustin akan selesai dalam seminggu."
"Kalau begitu aku menunggumu di lapangan tempat latihan pasukan besok pagi." Lalu Brandon dan William berbincang lama di toko membicarakan berbagai macam hal, tanpa sadar suara lonceng yang menandakan waktu istirahat terdengar, mereka berdua bingung dengan suara lonceng itu dan setelah dijelaskan oleh Andreas mereka segera berpamitan untuk kembali ke Winterfell.
Sebagai tuan rumah Andreas mengantarkan mereka berdua sampai keluar toko, dan mengganti tanda istirahat yang tergantung diluar.
Didalam toko Andreas mulai membereskan barang, sesaat kemudian Andreas melihat Grayfia masuk ke toko, dengan perut yang membesar membuat dia terlihat lebih sexy dan sangat menggairahkan nafsunya.
Jujur saja selama kehamilan Grayfia yang masih belum stabil, Andreas mengalami ketidakpuasan dalam berhubungan intim karena Grayfia hanya menggunakan tangan, mulut, dan payudaranya untuk memuaskannya, dan saat mengetahui hal itu Grayfia memperbolehkannya untuk melampiaskannya pada wanita penghibur, tentu saja hal itu di tolak mentah-mentah oleh Andreas karena takut terkena STD.
Dan setelah kehamilannya stabil, karena menahan nafsu selama beberapa bulan Andreas menjadi semakin aktif untuk menjamah tubuh istrinya bahkan lebih dari sebelumnya.
Andreas menghampiri istrinya lalu memeluk dan memberi ciuman mesra pada Grayfia, selagi berciuman Grayfia merasakan tangan suaminya menjelajah bagian belakang tubuhnya, lalu dia merasakan salah satu tangan Andreas masuk kedalam pakaiannya dan meremas payudaranya.
Kemudian Grayfia memegang tangan Andreas yang sedang meremas payudaranya dan mengeluarkannya dari pakaian.
Bukannya dia tidak mau melayani Andreas, tapi kini dia mencoba untuk mengontrol nafsu suaminya, terlebih lagi dia menyalahkan essence of the breeder yang membuat setiap hubungan intim yang mereka lakukan senikmat seperti saat pertama kali dan tidak akan pernah merasa bosan.
Sayangnya Andreas kesulitan untuk menahan nafsunya dan lebih memilih untuk melampiaskannya, namun itu justru terbalik bagi Grayfia, berkat pengalamannya yang panjang dia bisa dengan mudah mengendalikan nafsunya meskipun berasal dari ras iblis yang notabene memiliki keterikatan pada sifat dosa yang kuat.
"Ayo kita makan siang dulu, setelah itu kau boleh melanjutkannya." Perintah Grayfia, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Andreas.