Vania, menatap undangan yang diberikan oleh Siska. setelah berfikir apakah Mario akan menemani dirinya atau yidak. melihat kejadian tadi yang membuat Mario semakin membencinya.
"Nona, sebaiknya anda sarapan terlebih dulu." Vania menatap wanita paruh baya yang menatapnya dengan lembut.
"Tidak, terima kasih mbok. Aku harus pergi." Vania meninggalkan kediaman Mario, ia tahu harus kemana dan mencurahkan kegundahan hatinya.
Berapa kali Vania menghubungi ponsel Zahra, namun tidak satu pun yang di terhubung. Vania mengirim pesan untuk Zahra. lagi-lagi pesan yang ia kirim tidak satupun dibalas oleh Zahra.
"Aaaarrrggggghhhhh ... Zahra kemana sih? kenapa pesanku tidak juga dibaca dan ponselnya tidak bisa di hubungi." Kata Vania. membuat sang sopir menoleh ke arah dirinya.
"Nona, tujuannya anda ke mana?" Tanya sang sopir.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者