Sudah 2 minggu Ryuji di desa ini, dia telah mendapatkan banyak informasi, semua penduduk disini hanyalah orang biasa tidak ada seorangpun cultivator dan orang-orang didesa ini mempunyai sifat yang baik dan sering tolong menolong.
Bahkan Ryuji Ketika berkeliling desa dia disambut oleh semua orang yang tinggal disini, dia juga telah mengidentifikasi herbal serta tumbuhan yang ada disekitar desa menggunakan perangkat jam sensorik dan informasi tumbuhan itu tersimpan di database dengan aman.
Desa ini bernama desa hutan hitam, karena setiap 10 tahun sekali hutan tersebut akan berubah menjati hitam, tapi anehnya fenomena tersebut tidak berdampak buruk pada para penduduk, mereka hanya menganggapnya sebagai fenomena alam.
Selain menganalisis hewan dan fauna yang ada didesa Ryuji juga terkadang membantu orang-orang yang sakit, dia bisa mengidentifikasinya menggunakan jam sensorik yang mempunyai banyak kegunaan.
Selain bisa menyimpan semua pengetahuan yang ada didunianya dan didunia lain, bisa dibilang jam sensorik adalah alat yang sangat penting jika ingin berpetualang karena banyaknya informasi yang dapat diakses dan disimpan.
Ryuji sering membandingkan SDA yang ada didunia ini dengan yang ada di dunianya, dan hasilnya sungguh sangat mengejutkan.
Kandungan vitamin dan protein lebih tinggi dari pada didunianya, mungkin karena dunia ini belum tersentuh limbah kimia yang menjadikan udara, tumbuhan, dan hewannya lebih sehat.
Ryuji berharap bahwa dia bisa mengambil SDA yang ada didunia ini untuk memperkuat pasukannya, bahkan dengan teknologi modern kandungan vitaminnya memang bisa ditingkatkan tapi rasanya sangat tidak enak.
' Sistem memberitahu jika aku akan mendapatkan 5 teman acak sebagai hadiah penyelesaian misi, tapi apakah aku bisa menggunakan hadiah itu untuk orang yang ada didunia ini' Ryuji berpikir dengan keras tetapi dia tidak menemukan solusinya.
" Huft.." menghela nafas Ryuji menenangkan dirinya.
'Sepertinya kebiasaan burukku yang selalu berpikir berlebihan kambuh lagi' Ryuji berhenti berpikir dan segera membuka pintu untuk mencari beberapa tumbuhan baru.
Tepat Ketika Ryuji hendak membuka pintu, terdengar sebuah teriakan yang menggema dimana-mana, teriakan itu seperti teriakan akan terror yang ingin membantai mereka.
Berhenti didepan pintu Ryuji segera membuka pintu secara perlahan, dia ingin melihat siatuasi yang terjadi diluar.
" hahaha, saudara meng kita mendapatkan jackpot, aku tidak menyangka ada sebuah desa disini " ucap seorang pria gendut dengan tertawa terbahak-bahak.
Mendengar omongan mereka Ryuji sekarang mengetahui keadaan desa saat ini.
Para bandit itu sepertinya menemukan desa ini secara kebetulan, yang berarti mereka hanyalah bandit pelarian yang sedang diburu dan sedang mencari tempat persembunyian yang aman.
Dilihat dari situasinya mereka hanya mempunyai 10 orang, senjata mereka hanyalah pedang dan busur, sedangkan pemimpinya memakai pedang besar dan mempunyai tubuh besar yang berotot.
'sangat sulit jika ingin membunuh mereka semua secara langsung, dan satu-satunya cara untuk menyelamat penduduk desa hanyalah dengan melakukan serangan diam-diam' mengambil pistol ditangan kanannya dan pisau ditangan kirinya Ryuji bergerak secara diam-diam mencari tempat yang bagus untuk menembak.
-------------
Para bandit itu fokus pada tugas mereka, beberapa merusak serta mencari barang berharga di dalam rumah dan beberapa memukul serta menyeret penduduk desa ke tengah desa.
Melihat adengan ini wajah pemimpin bandit yang bernama meng tersenyum Bahagia, dia tidak menyangka bahwa Ketika dia mencoba merampok pedagang ada cultivator yang Bersama mereka.
Dia awalnya mempunyai 500 anggota tapi karena cultivator tersebut, hampir semua anggotanya terbunuh, dia beruntung bisa kabur dari situasi itu.
Karena ketakutan akan pengejaran cultivator tersebut meng beserta beberapa anggotanya yang selamat segera berlari siang dan malam.
Awalnya dia mempunyai 25 orang yang selamat tapi sayangnya mereka terbunuh Ketika bertemu binatang buas dan pada akhirnya dia dan beberapa anak buahnya berhasil keluar dari hutan yang berbahaya tersebut.
Mereka mencoba berpencar untuk mencari desa terdekat dan ingin menyerang mereka.
Sudah beberapa hari terlewati tapi meng tidak berhasil menemukan desa , hingga akhirnya salah satu anak buahnya yang baru Kembali dari ekspedisi memberitahunya bahwa ada sebuah desa di arah utara mereka hanyalah sekumpulan orangtua anak-anak dan beberapa remaja.
Mendengar berita ini meng bersemangat dan segera mengumpulkan semua anggotanya untuk pergi mencuri didesa tersebut.
Desa itu tidak jauh dari tempatnya, segera mereka melihat desa tersebut.
Seperti yang disampaikan dari beritanya, disini hanya ada orangtua anak-anak dan hanya sedikit remaja, desa apalagi lumayan jauh dari kota.
Meng segera berteriak " Serang mereka!, ambil semua barang berharga, seret semua penduduknya dan kita ikat ditengah desa!"
" hahaha, aku tidak sabra untuk mencicipi wanita"
" kita akan mencicipnya didepan semua warga, hahaha aku ingin melihat bagaimana ekspresi suami mereka "
Semua bandit segera berlari menuju desa.
Saat mereka sampai di desa, desa itu tidak memiliki kesempatan sama sekali Ketika para bandit mulai menghancurkan, memukul, dan bahkan beberapa bandit membunuh anak kecil dan orang tua.
Tangisan penderitaan, putus asa, kesedihan, dan ketakutan terdengar dimana-mana.
Beberapa jam kemudian para bandit sudah mengumpulkan warga desa di tengan desa, beberapa orang menangis putus asa, beberapa orang marah, dan juga beberapa orang yang sudah menyerah.
Meng mengamati sekelilingnya dia mempunyai senyum yang bersemangat, dia sangat senang melihat tatapan putus asa, kesedihan, dan penderitaan, saat dia hendak memberikan perintah tiba-tiba sesuatu menembus kakinya.
'Bagaimana? Bagaimana ini bisa terjadi? Siapa yang berani melakukan ini padauk, tidak…., apakah ada seorang ahli disini' meng memiliki keringat dingin, dia ingin segera memperingati yang lain tetapi.
*wusss*
Tiba-tiba semua anggotanya mengalami nasib yang sama, kedua kaki mereka berlubang dan menguluarkan darah yang banyak, seluruh anggota bandit tersebut terjatuh sembari berteriak kesakitan.
Mereka menggenggam erat kaki mereka mencoba menhentikan darah yang keluar.
Ketika mereka berteriak kesakitan seorang pria remaja yang penampilannya seperti remaja berumur 25 tahun, memakai pakaian hitam aneh, rambut hitam pendek, mata berwarna hitam yang tatapannya yang tajam seperti elang, memiliki kulit putih dan wajah yang tampan.
Pria itu berjalan menuju para bandit sembari membawa pisau Panjang ditangan kanannya.
Semua penduduk desa yang melihat kejadian ini terkejut atas pergantian peristiwa yang tiba-tiba, tetapi Ketika melihat siapa yang datang mereka semua memiliki ekspresi Bahagia karena orang yang datang adalah Ryuji.
----------------------
Ketika Ryuji datang dia melewati para bandit tanpa melihat para bandit yang berbaring ditanah, Ryuji menghiraukan mereka semua.
Dia berjalan mendekat kepada para warga desa lalu berhenti didepan mereka, para warga bingung atas Tindakan Ryuji dan melihatnya dengan rasa ingin tahu.
Ryuji segera melempar pisau panjangnya pada mereka.
" ini adalah pilihan kalian, apakah kalian ingin membunuh mereka, atau membebaskan mereka, aku tidak akan ikut campur karena ini adalah masalah kalian " setelah berbicara dengan mereka, Ryuji segera berbalik dan berjalan menuju pemimpin bandit.
Melihat kedatangan Ryuji, meng ketakutan dan dengan putus asa ingin melarikan diri tapi dia mengerti bahwa mustahil kabur dalam situasi seperti ini.
Meng segera bersujud " Tolong senior, maafkan kami, kami berjanji tidak akan melakukan hal seperti in…"
Sebelum meng menyelesaikan kalimatnya Ryuji segera berlari menusuk kepala meng.
Tubuh meng jatuh tanpa perlawanan, jika meng mengetahui ada seorang ahli disini dia tidak akan dengan sembarangan menyerang desa.