Pemilihan struktur kelas mulai dilaksanakan. Saya yang sebagai pendatang baru hanya bisa melihat beberapa relawan maju ke depan. Namun, yang kulihat bukan pada mereka yang menjadi sukarelawan, melainkan melihat Fujita yang merengek meminta untuk diberikan Wlynina Watch.
"Tolong, jangan tes. Saya belum belajar, saya bodoh. Tolong, beri saya arloji itu, Sensei!"
Yang dia inginkan adalah menghilang begitu saja. Dia pikir itu akan bisa mengintip seorang wanita. Pemikirannya busuk. Oleh karena itu, akibat dari keinginannya tersebut, banyak siswa yang merasa dirinya adalah manusia yang bodoh dengan otak yang sesat.
Meski terlihat seperti itu, saya sebagai temannya harus bisa membantunya dalam hal ini. Karena itu, saya menarik kerahnya dan membawanya kembali ke tempat duduknya.
"Jangan main-main, Fujitora."
"Fujita, desu."
"Sebaiknya kau diam sejenak. Jika bisa, diamlah selamanya."
"Oi!"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者