webnovel

BAB 13 Siapa Yang Pantas Jadi Ketua Organisasi Kampus

Menjalin sebuah hubungan memang sulit dilakukann kebanyakan orang, apalagi ini urusan sama perasaan yang sedang kualami sekarang. Meski suatu ketika seseorang punya rasa suka kepada perempuan, walaupun terlalu dini menyatakan secara langsung. Biar waktuku tetap berjalan! Selagi ia masih berada di Tasikmalaya. Oh, ya sekarang sudah tahu alasan mengapa pacarku menerima cinta dari adik kelas? Padahal dalam hatinya masih sayang sama aku.

Mungkin saja adik kelas belum tahu bahwa Sari sudah punya pasangan? Seharusnya, menemui dirinya berikan penjelasan kepada anda. Kadang kurang tahu karakter, meskipun masih tahap selingkuh. Namun, aku berusaha tegar kepada seseorang yang di cintai. Jika memang suatu saat, kita mempertemukan di sebuah tempat. Meskipun belum saling kenal satu sama lain! setidaknya, aku segera mungkin bakal ketemu sama dia.

Beberapa hal yang memang sering terjadi saat ini, walau hanya sekejap tetapi dalam hidupku penting banget. Biar hubungan aku sama Sari tetap terjaga, dan enggak terpengaruh oleh bicara orang lain. Bagaimana pun aku harus tahu sikap pacarku sejauh ini sudah sesuai atau belum? Ternyata yah begitulah tak perlu cerita juga sudah tahu. Akibatnya, aku merasa kesepian tanpa kehadiran dirimu di sampingku. Mudah-mudahan api kecemburuan tidak kambuh!

Takut terjadi sesuatu kurang menyenangkan, dan satu lagi ini sangat penting banget. Namun, entah mengapa aku penasaran kehadiran Sari bakal bersama adik kelas? Ingin tahu wajahnya seperti apa. Kadang pernah kejadian tuh, Sari salah pegang pundak. Padahal itu bukan aku melainkan orang lain. Kok bisa salah sih, setiap ada pertemuan antara aku sama Sari. Pasti ujung-ujungnya terkena tekanan berat melihat seseorang mirip denganku atau bukan?

Hasilnya? Kurang memuaskan di banding kita berdua sudah sepakat untuk jaga hati masing-masing. Kalau bisa nih, tetap pilih apa yang kamu mau? Kecuali, urusan lelaki cuek banget tidak ada lagi perhatian lagi. Baru deh, katakan saja padaku. Apakah mau putus denganku atau malah tetap setia bersamaku? Hanya dua pilihan yang bisa Sari pilih. Tanpa adanya ikut campur dari orang terdekat, aku seharusnya tegas padamu mengenai hubungan ini.

Padahal sudah menyusun rencana biar kita berdua bisa melangsungkan pernikahan! Berhubung sekarang kamu sudah melanggar kata sepakat. Pada saat, aku mulai menembak perasaanku kepada Sari Fadillah. Walaupun malu banget di lihat oleh teman-teman kita. Yah bagaimana lagi aku sudah tak sanggup menahan perasaanku? Sehingga terpaksa tanpa adanya berpikir panjang. Aku putuskan untung ungkapkan perasaanku sebelum pindah ke Bandung.

Pada waktu itu sih, aku sudah tidak Sekolah lagi. Namun, hari terakhir untuk pamit selebihnya tidak tahu lagi. Apa tanggapan dari pacarku? Aku malah kasihan kalau misalkan, enggak ada siapa yang menemanimu pada saat jam istirahat? Sempat pikir mengenai hal ini. Selama perjalanan ke Bandung. Hanya saja, aku benar-benar kurang yakin. Apakah hubungan secara jarak jauh bakal ada kesetiaan diantara aku dengannya? Malah berselingkuh di belakangku.

Hingga kini aku merasa perlu deh, berbincang berdua denganmu. Biar hubungan tetap ada mesti kita beda Kampus. Mohon sekali lagi kuharap adik kelasnya tidak ikut hari ini! Karena, misalkan ada dia berarti perasaanku selama ini benar bakal terjadi. Meskipun tidak terlalu detail bahwa hari ini siapa saja yang bakal hadir? Setidaknya, kasih tahu biar aku mempersiapkan menyambut dirimu di kosan. Maafkan aku belum menepati janji sesuai apa yang kuucapkan?

Karena, pada waktu itu aku pernah bilang padanya. Meskipun sudah tahu betul bahwa janji harus di tepati! Tetapi aku malah terbalik, dan enggak pernah menjenguk Sari. Lebih parah lagi sepertinya aku tidak pantas mendekati pacarku! Walaupun masih pacaran juga belum tentu bakal berjodoh dengannya. Seenggaknya, ada pertimbangan sebelum benar-benar mengucapkan kalimat putus. Sehingga aku tak perlu memikirkan Sari lagi! Sudah cukup sampai di sini!

Tak ada salahnya, aku mencoba mengerti alasan dia melakukan seperti itu. Namun, jangan mengambil keputusan sepihak. Apalagi terdengar oleh orang tuanya. Jika nanti kita putus di tengah jalan, dan enggak bisa bersatu lagi. Aku berharap padanya tali silaturahmi perlu jaga, dan kalau keadaan sekarang belum. Karena, dirinya masih di Tasikmalaya. Masa ya melalui video call? Seharusnya, sebagai lelaki harus bisa bicara berdua dengannya.

Gara-gara ada kegaduhan berita terkait hal ini, aku benar-benar insecure banget melihat wajahnya. Namun, saati ini belum terbukti apa yang terjadi 3 tahun sebelumnya. Meskipun terlalu berlebihan sih, aku sudah berpikiran negative thinking padanya. Oh, ya sore 'kan aku ada pertemuan sama ketua apa begitu di Kampus. Sudah cukup memikirkan Sari! Sekarang waktunya berkumpul bersama teman-teman baru. Aku masih ada bimbang apakah perlu ya kasih tahu ke Firdaus terkait hal ini?

Meskipun kabar awalnya dari sahabatku, pada saat itu aku tak tahu harus berpikir positif atau negatif? Masih perlu bukti setidaknya dua atau tiga. Biar diriku makin percaya bahwa kabar tersebut bohong! Jika memang aku tak sanggup lagi menahan rasa sakit hati. Lebih baik sekarang menenangkan dulu. Biar nanti teman aku enggak curiga, bahwa aku sedang galau. Bahkan lebih sakit hati kalau ada kalimat putus! Enggak kebayang deh, urusan percintaan melanda kegaulan saat ini.

Oh, ya aku 'kan ada pertemuan sama ketua Kampus. Kira-kira apa yang bakal membahas menyangkut apa? Lah bukannya pertemuan kemarin menyangkut kedisplinan para mahasiswa. Kenapa sekarang berbeda lagi bahasnya? Aduh ... tuh, kan kesal deh sudah masuk ke organisasi ini. Dulu ingin masuk ke klub futsal Kampus. Malah salah tulis, dan sekarang terjebak di organisasi ini. Meskipun awal-awal menyenangkan sih, tapi semenjak ada perubahan visi misi setiap organisasi perlu ada perubahan.

Hah ... sudahlah jalani saja yang sekarang, walau terasa berat untuk mengundur diri dari organisasi. Karena aku tidak tahu alasan keluar kenapa? Masa harus berbohong? Kalau ketahuan sama kakak kelas bagaimana? Yang ada malah di maki-maki sampai mentalku down. Lalu, enggak mau melaksanakan perkulihan hari ini. Jangan deh, cukup berat untuk melakukan sekarang. Lebih baik tunggu satu tahun dulu. Sampai ketua organisasi di ganti.

Tetapi asalkan, jangan aku ya? Persoalan seperti ini aku benar-benar kurang memahami. Apalagi mengurus organisasi sebanyak kau kira, dan kegiatan aku sendiri tidak di Kampus saja. Melainkan luar Kampus pun ada! Malah selama berada di sana cukup membuatku menyenangkan. Tak bisa aku lakukan secara bersamaan. Perlu salah satu untuk mengundurkan diri! Biar menjalankan organisasi tetap jalan semestinya. Beberapa hari kemudian, bakal tahu siapa yang pantas jadi ketua organisasi?

Sedangkan organisasi di luar Kampus. Masih menjalankan visi misi ketua sebelumnya, tak ada perubahan masih tetap setia. Hmmm ... mungkin aku merasa organisasi di Kampus banyak peraturan perlu dilaksanakan oleh mahasiswa-masiswi. Berhubung di sini aku hanya sementara, dan tidak mau terlibat hal-hal kurang pantas untuk dilaksanakan.

下一章