Willy melajukan mobilnya ke rumah sakit untuk menjemput Kania, setelah ia menelfon ponselnya. Namun entah kenapa, tiba-tiba Willy merasa ingin mengungkapkan kembali perasaannya kepada Kania. Selama ini ia hanya mengalah dan bersabar. Ia membiarkan Kania mencintai orang lain, dan Willy hanya mampu memendam perasaannya dalam-dalam.
Akan tetapi kali ini Willy sudah tidak sanggup lagi untuk menahannya. Ia pun membuat rencana untuk mengungkapkan perasaannya kepada Kania.
...
Kania membuka matanya, ia merasa terkejut saat tersadar bahwa dirinya ada di rumah sakit. Kania menatap Revan yang mondar-mandir kebingungan. Kania berusaha membuka lebar matanya, dan mengeliat.
"Astaga, kenapa aku merasa begitu lelah!" ungkap Kania.
"Kania? kau sudah bangun?" tanya Revan yang menatapi Kania sedang mengeliat.
"Badanku terasa sakit semua. Ah ini blazermu?" ungkap Kania sembari memberikan blazer milik Revan kepada Revan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者