Zayn pulang dari rumah duka dengan hati yang was-was. Bagaimana tidak! Penjelasan dari bapaknya Paijo membuatnya merinding. Kematian paijo yang di hantui oleh Hantu Noni Belanda itu masih menjadi teka-teki. Kenapa Hantu Noni Belanda itu menghantui Paijo? Apa salah yang telah dia perbuat?
Di depan kos, Zayn terdiam. Menjelang sorop suasana kosnya berubah menjadi sangat mengerikan. Awalnya, dia ketakutan. masih parno dengan kejadian kemaren. tapi, dia pun memberanikan diri. Dia selalu memegang prinsip hantu tidak akan bisa memakan manusia!
Dia memasukan motor ke ruang depan dan memarkiranya bersama dengan kedua motor lainnya. dia tercenung sesaat ketika melihat motor yang terparkir di ruang depan. Motor Yuda dan Rangga ada disini berarti mereka sudah pulang ke rumah! batinnya kegirangan. Artinya dia tidak sendirian di rumah itu.
Dia pun bergerak di ruang tamu, lalu dia meraba tembok untuk menekan saklar lampu. suasana rumah itu benar-benar sunyi seperti tidak ada orang di dalamnya. bisanya kedua temannya itu sangat berisik sekali, meskipun sedang tidur. karena mereka biasanya mendengkur dengan sangat keras.
Zayn menelan ludah. Dia harus memastikan teman-temannya itu ada di dirumah, supaya hatinya benar-benar tenang.
Pertama dia berjalan ke kamar mandi. terlihat pintu kamar mandi itu terbuka lebar, dan kosong di dalamnya. kemudian di melongok ke dapur. Lalu, dia berbalik dan melewati kamar dari Rozak. Tiba-tiba angin lembut menepuk-nepuk bulu tengkuknya membuatnya langsung menoleh. Tapi tidak ada apapun disekitarnya. Hembusan angin itu cukup membuatnya menjadi parno kembali.
Zayn berjalan tergesa ke depan. dia melihat dua kamar di sampingnya. Siapa lagi kalau bukan Rangga dan Yudha. Pintu mereka terkunci dengan rapat, yang mengindikasikan bahwa mereka belum memasuki kamar itu atau mereka sedang menguncinya dari dalam.
Zayn pun mengetuk-ketuk pintu kamar mereka satu persatu. Tapi tidak ada jawaban. Batinnya gelisah.
"Dimana sih dua kunyuk itu." gumamnya resah. Dia mengacak-acak rambutnya sendiri. Merasa banyak kejadian aneh yang menimpa dirinya setelah kematian Rozak. Padahal, dia merasa seumur hidupnya tidak pernah melakukan kesalahan kepada Rozak. Swear deh!
Tiba-tiba pintu depan tertutup dengan sangat keras sehingga membuatnya terperanjat. cepat-cepat dia melangkah ke pintu depan dan benar saja pintu itu tertutup. Tidak ada angin, tidak ada hujan, kok bisa-bisanya pintu itu tertutup. Tapi yang membuatnya tercengang adalah dua sepeda motor milik temannya yang terparkir itu tidak ada!
"Enggak! aku tadi beneran lihat motor mereka disini! bagaimana mungkin aku bisa salah lihat!" ujarnya pada diri sendiri yang mulai gila dengan semua ini. bulu kuduknya meremang seketika seperti ada yang meniupinya dari belakang.
Zayn pun memutar kepalanya ke belakang. Betapa terkejutnya dia melihat sosok Paijo yang mengerikan. Seketika Zayn terjatuh di lantai. kepalanya terus mendongak seakan tidak mau lepas dari pemandangan yang begitu mengerikan itu. Hantu itu sama persis dengan yang dia temuinya kemaren. entah kenapa, dia begitu gencar menakutinya.
Bibirnya menjadi sangat kelu. Tenggorokannya tercekat seolah tertahan di tenggorokan. Mahluk itu melayang ke kanan dan kekiri dengan wajah pucat, mata putih, dan lidah yang menjulur. Belum selesai rasa ketakutannya tiba-tiba Di belakangnya muncul sosok Rozak yang tidak kalah mengerikan. Matanya mendelik dengan mulut yang terus mengeluarkan darah. Mulutnya komat-kamit seakan mau berbicara sesuatu tapi tertahan karena mulutnya yang penuh dengan darah.
Hantu Rozak langsung menukik tajam ke arahnya, sehingga wajah Zayn kini berhadapan langsung dengan wajah mengerikan hantu itu. mata mereka saling beradu. Bau busuk seketika menguar. Dan yang lebih parahnya darahnya terus mengalir deras mengenaik bajunya.
Nafasnya memburu, dia tidak tahu lagi harus berkata apa. dia menjulurkan lidahnya. Lidahnya tidak seperti manusia pada umumnya. Sangat panjang sekali. dia menjilat dari ubun-ubun Zayn, turun sampai ke dagu. Lalu dia mencecapnya sekan sedang mencicipi makanan lezat. Detik kemudin, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Mulutnya dengan sangat lebar, selebar kepalanya dan bersiap untuk memakannya.
Arrgghhh!
Di saat yang bersamaan, pintu terbuka. Terlihat Yuda dan Rangga yang tampak heran dengan gelagat Zayn. Yuda menoleh ke arah Rangga sejenak sambil menunjuk dagunya. Seolah bertanya apa yang terjadi dengan Zayn. Rangga hanya mengedikan bahu.
"Kamu kenapa Zayn? Kok teriak-teriak kayak orang kesetanan gitu." tegur Yuda
"Iya nih, aneh banget." timpal Rangga.
Zayn hanya terdiam. dia mengatur nafasnya yang menderu. Masih terlintas di benaknya bayangan hantu-hantu yang mengerikan tadi.
"Ada hantu di rumah ini." Ucap Zayn pada akhirnya setelag mengumpulkan mentalnya. Terlihat ke dua laki-laki diambang pintu itu saling berpandangan lalu tertawa terbahak-bahak.
"Hahahaha... hantu dia bilang!"
"Zaman milenial masih percaya begituan."
"Iya nih. Halu banget nih anak. Gini nih akibat bergaul dengan orang aneh kayak Rozak. Dia jadi ikutan aneh. Hahaha." Ujar mereka saling bersahutan. Sementara Zayn masih tidak bergeming dengan posisinya. Berusaha menenangkan diri. Ada rasa sesal kenapa dia menceritakan kejadian tadi kepada mereka kalau pada akhirnya dia jadi olok-olokan saja.
"Udah Minggir sana, aku mau parkir motor ini!" bentak Yuda.
Zayn pun bangkit dari lantai dan beringsut ke kamar. Dia langsung membantingkan diri di kasur sampai tidak terasa dia tertidur dengan sangat lelap.