"Terima kasih, Tuan Calvino. Terima kasih karena sudah menyadarkanku akan posisiku yang sebenarnya."
--
Sinar pagi tampak mengintip malu-malu melalui tirai jendela menyapa wajah cantik yang baru saja memeluk hangat alam mimpi.
Sapuan hangat yang terasa menggelitik permukaan kulit telah memaksa sepasang manik hitam terbuka sempurna. Ditatapnya langit-langit ruangan dengan tatapan meremang. Seketika itu juga rasa sesak menyapa, menyeretnya kembali ke dalam jurang kegelapan berselimut duri pesakitan.
Satu harapan besar seorang Kiara Larasati, bahwa kejadian yang di alaminya semalam adalah sebuah mimpi buruk. Akan tetapi, semua itu nyata. Lelaki yang sangat dicintainya dengan sangat dalam telah membuangnya dengan cara paling kejam.
Seandainya saja semalam tidak dipertemukan dengan Lee, entah keburukan apalagi yang akan menyapanya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者