Sementara itu, Calvino yang tak sabar dibuat menunggu kembali mengirimkan pesan berisi ancaman. Akhirnya mau tidak mau, Kiara pun tidak ada pilihan lain selain tunduk pada perintah kekasihnya tersebut. "Dasar kekasih arogan!"
"Apakah Anda mengatakan sesuatu, Nona Kia?"
"Tidak, lanjutkan pekerjaan mu."
--
Kiara tampak melangkah tegas menuju ruangan kebesaran CEO. Di depan ruangan tersebut, para bodyguard tampak membungkukkan badan menyambut kedatangannya. "Silakan masuk, Nona Kia." Yang dijawab dengan deheman, bersamaan dengan itu pintu terbuka sempurna menampilkan lelaki tampan yang sedang mengulas senyum penuh kerinduan.
Bermanjakan ketampanan bak Dewa Yunani yang menghujaninya dengan tatapan penuh cinta berselimut kerinduan mendalam telah membuat tubuh Kiara membeku di tempatnya.
"Masuklah!" Pintanya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者