"Apa kau sudah menemukan pengganti Emily?"
Secara bersamaan sengatan dingin menerpa bagian belakang kepalanya. Simon meyakini ini terjadi berkat minuman kopi dingin yang terlampau kuat dia sedot. Oh, apakah dia akan mati membeku sebentar lagi?
Tentunya itu lebih baik ketimbang harus menjawab pertanyaan tak masuk akal dari Jacob. Dengan garang Simon melontarkan tatapan membunuh ke arah pria dengan nampan di tangannya. Bermaksud untuk memberi peringatan secara tegas.
Sayangnya Jacob kelewat kebal. Butuh lebih dari sekedar tatapan tajam untuk menjatuhkannya. Alih-alih merasa takut, Jacob malah semakin melebarkan senyumannya dan duduk dengan santai di hadapan Simon. Menaik turunkan alis, membuat batas kesabaran Simon menemui titik puncaknya.
"Jangan konyol! Aku tidak mungkin jatuh cinta dengan dia!" bentak Simon. Suaranya menggema memenuhi seisi ruangan. Beruntung hanya diisi oleh mereka berdua saja.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者