Waktu berjalan begitu cepat, tidak terasa dua bulan telah berlalu Sherin tinggal bersama pria dingin yang tengah berbaik hati padanya.
Kedekatan pun sudah terjalin, mereka layaknya seperti pasangan suami istri. Tinggal satu atap bahkan berangkat dan pulang ke kampus selalu diantar jemput boleh Martien. Hingga, Sherin sudah mulai nyaman dengan pria yang saat ini tengah duduk di sisi kolam renang dengan membaca surat kabar di tangannya. Dengan mengangkat satu kaki. Saat ini pria bertubuh kekar itu hanya mengenakan celana boxer dan menampakkan tubuhnya yang atletis yang memiliki delapan kotak di perutnya dan nyaris seperti roti sobek. Hal itu membuat Sherlin selalu tergoda.
Wanita cantik yang memiliki warna rambut merah madu itu pun berjalan mendekat dengan mengendap. Ia menutup mata pria dihadapannya dengan kedua tangan. Martien hanya tersenyum dan menutup surat kabar Lulu menyimpannya di sebuah meja yang terletak di samping.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者