(Pov MC)
Malam hari, di kastil kerajaan Arabasta.
Saat ini saya berada dalam ruangan dimana ada Raja Cobra, Robin, Vivi, Nami dan Sanji.
Luffy, Zoro dan Ussop sedang tidur. Sedangkan Chopper, ia sedang sibuk karena membuat obat agar dapat menyembuhkan para prajurit, marinir dan pasukan mantan pemberontak yang terluka dari pertempuran.
"Maksud anda, Devon-dono. Tentang senjata yang tertidur ada berada dalam kerajaan ini?"
Raja Cobra bertanya.
"Ya, namanya Pluton. Di katakan bahwa Pluton sejenis kapal besar yang memiliki senjata yang dapat menenggelamkan semua pulau di lautan. Saya tidak tahu dimana keberadaanya saat ini, tapi lebih baik anda mencari tahu sendiri. Atau kau bisa membawa Robin pergi ke tempat Grave of the Kings untuk menemukan poneglyph.
Robin adalah satu-satunya Arkeolog dari Ohara yang masih hidup dan saya ketahui di dunia ini. Pasti anda sudah mendengar tentang tragedi pulau tersebut?"
"Ya, saya sudah mendengarnya. Kami para raja dan ratu dari kerajaan lain tidak tahu pasti kenapa pemerintah dunia memutuskan untuk menghilangkan pulau tersebut. Bahkan kami tidak diberitahu soal ini ketika Reverie dimulai setelah kejadian pulau Ohara tersebut.
Beberapa raja sepertiku yang khawatir akan tindakan pemerintahan dunia takut untuk mencoba membicarakan soal itu. Karena ini, beberapa raja tersebut dan bahkan saya menelan hal tersebut. Soalnya pernah ada kejadian serupa dimana beberapa pulau terkena Buster Call dari perintah pemerintahan dunia. Dan kerajaan itu menungkit soal itu di Reverie, dan beberapa hari kemudian kerajaan tersebut secara tidak realistis musnah menjadi sejarah."
Raja Cobra menjawab sambil menceritakan pengalamannya mengenai hal ini.
Hal ini membuatku sedikit terkejut, soal ada kerajaan yang musnah menjadi sejarah. Tapi, buat yang lainnya mereka ngeri dengan perlakuan Pemerintahan Dunia.
"Robin, jika kau sudah mendengar ini. Lebih baik berusaha untuk memperkuat dirimu dan mengorek sejarah yang tertulis di poneglyph. Mungkin kau akan menemukan hasilnya. Dan apakah kalian tahu, bahwa Raja Bajak Laut Gol D. Roger adalah Bajak Laut yang mengikuti dan mengejar isi dari poneglyph.
Dimana ia akhirnya menemukan harta karun One Piece, pulau terakhir Raftel. Saya tidak tahu pasti apa yang di temukan oleh Roger dan krunya setelah dia melakukannya. Tapi dari apa yang saya ketahui bahwa sebelum Roger menuju ke pulau Raftel, dia memiliki penyakit yang menyerangnya.
Jadi, setelah dia menemukan pulau Raftel, dia memutuskan untuk membubarkan krunya dan kembali karena ia tahu bahwa kondisinya saat itu sudah tidak dapat membantunya untuk melakukan apa yang ia dan krunya ketahui dari isi sejarah tersebut.
Vivi, Nami dan Sanji. Apakah kalian masih ingat pak tua Crocus? Dia adalah dokter terbaik di Grand Line yang juga dimana ia bergabung dengan kru Roger hanya agar membantu menahan penyakitnya. Karena ia tahu bahwa tubuh Roger hanya dapat menahannya selama 3 tahun, jadi ia mengikuti kru tersebut dan .... begitulah ceritanya."
Saya menceritakan kepada yang lainnya tentang Ohara, Roger, Abad Kekosongan dan One Piece.
Hal ini membuat semua orang di dalam ruangan melebarkan mata karena terasa luar biasa menurut mereka.
Untuk berpikir Raja Bajak Laut memiliki penyakit sebelum petualangannya dan dimana akhirnya ia sampai menemukan harta karun One Piece, pulau terakhir Raftel. Pada akhirnya tidak membantunya karena kondisi tubuhnya setelah menemukan One Piece.
"I-ini.. sulit dipercaya."
"Y-ya, saya merasa seperti mendengar cerita.."
Vivi dan Nami bereaksi dengan bergumam mengenai apa yang saya katakan.
"Devon-dono, apakah kau juga salah satu anggota kru Raja Bajak Laut, Gol D. Roger?"
Pertanyaan Raja Cobra membuat seluruh ruangan diam dan yang lainnya melebarkan mata mereka dan memandangiku.
"Tidak mungkin! Umurku saja 17.. eh... sudah 18, untuk 4 hari yang lalu itulah ulang tahunku.. ya itulah umurku. Oleh karena itu, bahkan era roger saya saja belum ada. Yah, tapi saya juga tidak mengingat masa kecilku sih. Hanya mengingat waktu saya di umur 7 tahun terdampar di pulau terpencil dan berlatih disitu."
Saya tersenyum masam dan menjawab pertanyaan itu.
"Terus, bagaimana kau bisa mengetahui tentang itu?"
Sanji yang mendengarku menjawab bertanya.
"Yah, di dunia ini bisa kau katakan bahwa saya bisa mengetahui apa yang ingin saya ketahui."
...
(Pov ketiga)
Keesokan harinya.
Devon bersama kru Topi Jerami, Vivi dan Raja Cobra sedang makan di ruang makan istana.
"Umu.. ini enak.. tapi, saya merasa kurang. Paman Igaram, berikan daging Sea King ini ke bibi Terracot dan buatkan makanan dengan daging ini."
Setelah berkata begitu, Devon mengeluarkan potongan mayat Sea King yang memiliki ukuran sekitar 50 meter.
Untung saja ruang makan ini memiliki ukuran 200 meter.
Melihat Devon mengeluarkan daging dengan ukuran 50 meter dan mendengar bahwa daging ini adalah Sea King membuat yang lainnya berseru.
Bahkan prajurit yang berada dalam ruangan pun terkejut karena ukurannya dan bertanya-tanya bagaimana orang ini melawannya karena hanya potongan daging ini saja mereka masih belum mengetahui ukuran pasti dari Sea King tersebut.
Dan mereka tahu tentang Sea King, karena mereka memiliki ukuran yang melebihi Sea Monster. Rata-rata ukuran Sea King sekitar lebih dari 100 meter. Dan banyak jenis Sea King ada yang lemah dan ada pula yang kuat.
Tapi, Sea King dimata para prajurit sebenarnya cukuplah kuat karena mengharuskan mereka mengerahkan 10 pasukan elit kerajaan.
Luffy yang melihat apa yang di keluarkan oleh Devon melompat, tetapi dia berhenti seolah-olah menabrak dinding padahal tidak ada dinding.
Tetapi, kalau di lihat secara hati-hati yang menahan Luffy terlihat semacam kumpulan cahaya yang cukup tipis dan transparan berbentuk persegi.
"Ini belum dimasak, bodoh! Ayo cepat bawa, paman Igaram!"
Igaram melihat ini dan mendengar apa yang Devon katakan memutuskan untuk melakukannya dan berlari menuju dapur istana.
"Heeh.. dari mana kau mendapatkan daging itu, Devon?"
Sanji bertanya ke arah Devon mengenai daging.
"Kau ingat waktu saya meninggalkan kalian? Saya pergi ke Calm Belt bersama Shiro dan kami bertempur di Calm Belt melawan pengunjung yang tiba-tiba mencoba memakan kami.. yah, itu pertarungan yang cukup menarik."
"Jadi, kau memiliki banyak mayat Sea King? Bisakah kau memberiku satu?"
Sanji bergegas ke arahku dan memohon.
"Ah, Sanji! Kenapa kau meminta satu, cukup minta sebanyak mungkin!"
Luffy yang mendengar percakapanku dengan Sanji mengenai daging, tiba-tiba menyela.
"Ussop-san, lihat Devon-san kuat loh bahkan memburu Sea King di Calm Belt. Apakah kau bisa melakukannya, Ussop-san?"
Chopper dengan matanya berbintang-bintang bertanya ke arah Ussop.
"T-TENTU SAJA SAYA BISA!!!"
"Tidak mungkin! Kau hanya berbohon, hidung panjang!"
Zoro membungkam Ussop yang mencoba membohongi Chopper.
"Mereka ini.."
Vivi dan Nami saling memandang tersenyum masam melihat kelakuan teman-temannya.
"Oh omong-omong, semuanya. Malam ini saya akan pamit. Saya memiliki sesuatu yang harus dilakukan."
Tiba-tiba Devon membuka mulutnya dan berkata kepada semuanya.
Ruangan tiba-tiba menjadi tenang.
"Eh? Kau mau kemana, Devon-kun?"
Vivi bertanya karena terkejut.
"Saya akan ke atas."
Devon menjawab sambil menunjuk ke atas.
"Atas? A-apakah k-kau sudah m-mati!?"
"J-jangan kau sudah bertemu dengan M-malaikat Pencabut N-nyawa!?"
Chopper dan Ussop mendengar ini saling berpelukan memandang ke arahku dengan gemetar.
"Tidak mungkin. Saya masih sehat loh, dan bahkan mungkin saya bisa abadi karena kemampuan buah iblisku. Tetapi, ini yang saya maksud ke atas adalah pulau langit, Skypiea."
Oke, lanjut untuk 2 bab sehari.
Saya sudah mulai merasa sakit kepala sudah membaik.
Besok juga libur, saya tengah menonton ulang One Piece dulu sekaligus filmnya.
_____________________________
Jangan lupa untuk review dan batunya!
Terima kasih!