Dimas menatap serius layar ponsel yang menunjukkan ruang chat dengan Natalie. Natalie mengirim pesan sebelumnya mengenai jadwal perjalanan bisnis yang akan mereka lakukan.
"Padahal aku sudah senang dia menghubungiku terlebih dahulu. Ternyata itu mengenai pekerjaan." Dimas menghela napas berat, wajahnya terlihat murung.
Dimas sedang berada di balkon kamar menikmati semilir angin sambil menyantap camilan. Dimas duduk di kursi yang ada di balkon. Dia bingung harus membalas apa pada pesan terakhir yang dikirim Natalie. Rasanya tidak pas jika Dimas membalas pesan yang sudah jelas-jelas kata-kata Natalie mengakhiri pembicaraan.
Dimas melipat tangannya dan meletakkannya pada pembatas balkon. Dimas menempelkan dagu di tengah lipatan tangan, bibirnya melengkung ke bawah dengan perasaan muram. "Aku ingin lebih dekat dengan Nata... Tapi, bagaimana caranya?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者