Chapter 7
Di sebuah Laut yang sangat jauh dari peradaban manusia berada di area point' nemo yang berkoordinat 48° 52′ 32″S 123° 23′ 33″W ( fiksi, tidak nyata, not real )
Sebuah fasilitas di atas permukaan laut, fasilitas itu tidak ada yang tau, Siapa yang membuatnya dan siapa pemiliknya bahkan tidak terdeteksi oleh radar manapun karena fasilitas itu mengandung material carbon MWNTs (Multi WalledNano Tubes) ( referensi by Wikipedia : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tabung_nano_karbon )
Di fasilitas tersebut terdapat sebuah tabung yang berisi tubuh mirip manusia, namun terbuat dari logam dan perlahan terlapisi oleh sel buatan yang membentuk jaringan organ dan kulit manusia, saat proses tersebut selesai benda itu berubah menjadi seorang perempuan dan kemudian ia membuka matanya.
__________________________________
" Jangan mengganggu kehidupan yang sudah membuatnya bahagia, jika kau tak ingin berurusan denganku "
Ujar Liana dan berjalan keluar dari kamar Steven dan menghilang di balik pintu.
Setelah keluar dari kamar Steven, Liana berjalan menyusuri jalan dengan Cahaya yang minim.
lian's view
Liana mengutak-atik sebuah program dengan pikirannya, ia berusaha menembus suatu system keamanan, setelah selesai Liana mengirimkan perintah pada system tersebut dengan memasukan target dan koordinat.
" Huh "
" Aku merindukannya, semoga aku segera bertemu dengannya "
Gumamnya lirih penuh dengan kerinduan nya
Langit kelam hanya berhiaskan bintang yang terlihat sedikit redup, Liana berjalan tanpa tau tujuannya saat ini, ia menghiraukan kendaraan yang berlalu-lalang di sampingnya, ia terus berjalan namun suara aneh keluar dari perutnya.
" Kurasa aku mulai lapar "
Ia berkata pada dirinya sendiri, ia lupa walaupun dia bukan manusia seutuhnya namun ia masih membutuhkan
2% lemak
89% karbohidrat
577 miligram sodium
Protein
Vitamin a, b, b6, b12, E, C
mangan, folat, tembaga, vitamin B2, vitamin B6, vitamin E, kalsium dll
Liana melewati sebuah taman dan menghiraukan rasa laparnya,
Kemudian ia melihat seorang laki-laki duduk sendiri di sebuah ayunan dan memandang ke arah langit yang kelam
Liana menghampiri laki-laki tersebut, berjalan pelan namun saat jarak mereka 1 meter.
Laki-laki tersebut memandang ke arah Liana, kini mereka saling bertatapan
Disertai angin yang berhembus yang memainkan rambut mereka, serta cahaya bulan menerpa mereka.
" Kazuki "
Satu kata pendek yang keluar dari mulut tipis Liana yang sedikit bergetar, namun entah tanpa disadari ia telah meneteskan air matanya, air mata senang atau sedih entahlah atau mungkin keduanya.
Laki-laki tersebut hanya terdiam, menunduk dan seakan ingatan masa lalunya membuatnya merasa sedih kembali.
" Mungkin aku terlalu memikirkannya, sampai-sampai menjadi halusinasi "
" Sebaiknya aku segera kembali "
Gumannya, Setelah berkata demikian, Kazuki berdiri dari ayunannya dan hendak pergi meninggalkan teman tersebut, namun tiba tiba-tiba Liana berlari dan memeluk Kazuki dari depan dan membenamkan wajahnya di dada bidang Kazuki.
" Jangan tinggalkan aku lagi "
Dengan nada lirih disertai tangisan, Liana tenggelam dalam kesedihan dan juga kerinduan yang dalam, mereka berdua kini saling berpelukan dan menghiraukan suara kendaraan berlalu lalang di jalan yang tidak jauh di sampingnya, Kazuki hanya terdiam terkejut namun beberapa saat kemudian ia membalas pelukan Liana, hangat itulah kesan Kazuki saat membalas pelukan Liana.
"Aku sudah lama mencarimu, hiks hiks hiks"
"Aku merindukanmu"
Ujar Liana di tengah-tengah tangisnya, tangisan bahagian.
"Liana"
Guman sedikit terkejut dan menyakinkan dirinya sendiri jika wanita di depannya bukanlah kakak kandungnya yang sesungguhnya, melainkan sebuah program yang pernah di buatnya untuk menggantikan kakaknya.
Liana yang mendengar Kazuki menyebut namanya, ia mengangkat sedikit wajahnya dan kini mata mereka saling bertemu.
"AKU TIDAK AKAN MELEPASKANMU"
Normal viwe
One thousand meters from Rikka's house
"Sir, satelit Liana yang mengorbit telah hancur, penyebabnya telah terkena serangan missile dari darat "
Ujar delta memberitahukan Steven, jika Liana telah hancur di orbit bumi, namun Steven tau jika Liana yang asli masih hidup dan berusaha mencari kakaknya dengan segala cara.
"Abaikan Liana saat ini, prioritas kita saat ini adalah misi pengawasan target"
Ujar Steven dengan nada sedikit di tinggikan, ia kesal karena selama ini ia tak pernah mengira hal ini akan terjadi.
"SIALAN"
teriak Steven kesal dan marah sekaligus.