Ayah tergesa-gesa pulang. Pundaknya terasa semakin berat.oleh beban yang di berikan dari dukun kuring. Konsekuensi yang harus dia bayar tunaj setelah berhubungan dengan dukun tersohor itu.
Beberapa kali tubuhnya terhuyung hampir terjatuh. Jalanan yang semakin licin karena semalam hujan deras dan banyaknya daun kering yang basah menutupi permukaan tanah. Belum lagi rumput yang mulai meninggi di kanan kiri jalan beberapa kali hampur menjerat kakinya dn membuatnya tersungkur.
Entah apa yang ayah rasakan. Ia merasa tubuhnya jadi lebih semangat kali ini. Namun hatinya merasa ada kegelisahan yang Ia pendam rapat-rapat.
Sampailah ayah di depan rumahnya. Terdengar suara tangisan dari dalam rumahnya. Ia tahu, suara itu adalah suara nenek. Dia pasti sedang mengadukan perihal tadi pagi kepada istrinya, Duminah.
Ayah mencuci tangannya. Di depan rumah memang di sediakan genyong besar yang selalu di penuhi air sehingga siapapun yang hendak bertamu sebaiknya mencuci tangannya terlebih dahulu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者