"TUAN NATTA, BERHENTI!!"
BUAGH! BUAGH! BUAGH!!
"PERSETAN DENGANMU! KAU INI MAU MATI ATAU BAGAIMANA?!"
BUAGH! BUAGH! BUAGH!
"TUAN NATTA, JANGAN!!"
Sang majikan tetap berguling-guling di jalan raya dan menghajar semau hati.
BUAGH! BUAGH! BUAGH! BUAGH!
Apo melampiaskan kesal hingga menang, meski usai berkelahi berdirinya malah pincang. Dia bahkan kuat menendang dengan kaki babak belur. Lalu menunjuk wartawan lainnya satu per satu. "Kalian, kalian, kalian, kalian ... bisa jaga etika sedikit? Lain kali tahu kondisi orang kalau tak mau celaka," katanya.
Jirayu pun menyadari ada yang berbeda. Dia sempat mundur, tapi kena mental juga karena ikut dibentak. "Tuan—"
"KAU JUGA TUNGGU APA LAGI?!! KEMARI BANTU! AKU INI TIDAK BISA JALAN!"
DEG
"Ah! B-Baik! Baik! Saya datang ... saya datang ...." kata Jirayu tergagap-gagap. Dia memapah Apo masuk mobil. Tancap ke rumah sakit, tapi si majikan langsung melepas infus begitu dokter keluar. "TUAN--?!"
"DIAM KAU."
"Tapi, Tuan Natta—"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者