Mile rasa tak ada salahnya memperbaiki hubungan. Toh perasannya dulu mungkin hanyalah prasangka. Zelena betul-betul perhatian ke ayahnya, dia manis. Apalagi rajin menyetrika baju.
.... sangking tidak punya pekerjaan, mungkin?
Zelena memang dimanjakan oleh harta benda. Dia tidak hamil, padahal Mile sempat penasaran apa akan punya adik lagi.
"BHAHAHAHAHAHAHA! Apa-apaan? Kenapa kau berpikir begitu?" tanya Zelena suatu malam. Niatnya hanya memberi camilan manis, hitung-hitung menemani Mile belajar rajin. Dia memang melakukannya setiap malam. Membuat Mile tidak keberatan karena buatan tangan—oh, ayolah. Yang hangat-hangat memang sering enak, termasuk obrolan pada waktu itu.
"Ya, siapa tahu? Banyak kok temanku yang punya adik di usia 17?" kata Mile.
"Huh? Kau kepingin?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者