Han Xiao merasa bahwa dia sudah cukup jauh dari tempat tadi bersama Ne Zha, dia juga memastikan bahwa lokasi saat ini dia berada jarang dikunjungi atau hanya sekedar dilewati oleh orang-orang. Dengan lambaian tangannya sebuah benda besar muncul dihadapan pemuda berwajah riang tersebut.
"Aku harus memanfaatkan waktu luang, masih lama untuk malam jadi lebih baik aku mengukir Rune pada Kuai You Shengqi," gumam Han Xiao seraya mengeluarkan sebuah pisau ukir untuk menuangkan Tinta Talisman dan kekuatan Jiwa kedalam Kuai You Shengqi.
"Ehm... sebentar, walaupun terlihat aman aku tidak berani gegabah bagaimana jika ada Binatang Iblis yang menyerangky saat mengukir Rune?" Han Xiao berpikir saat dia hendak mengukir, karena jika dia sudah mengukir ada kemungkinan seluruh perhatiannya terpusat pada ukiran.
Setelah berpikir sebentar dia ingat bahwa dirinya membeli sebuah Alat Roh di Paviliun Surga Harta Karun yang berfungsi untuk jebakan, tidak berpikir dengan panjang Han Xiao segera memasang Alat Roh itu disekitarnya lalu dengan tenang melompat menuju Kuai You Shengqi dan mulai mengukir sebuah Rune.
***
"Zha, bagaimana jika kita berburu di Hutan Kegelapan?" Xia Shiva bertanya pada Ne Zha, memang saat ada pertemuan besar gadis imut itu tidak mengikutinya.
"Terget berburu adalah didalam wilayah Kekaisaran Yang, sedangkan Hutan Kegelapan bukanlah wilayah Kekaisaran manapun. Jika kita berburu di Hutan Kegelapan itu tidak akan mendapatkan nilai karena saat melewati perbatasan Wilayah Kekaisaran Yang, gelang yang diberikan oleh Jendral Ling akan tidak berfungsi," jelas Su Lihwa panjang lebar menggantikan Ne Zha.
"Jadi begitu." Xia Shiva menganggukan kepala berkali-kali.
"Kita sudah berburu cukup lama, tetapi kita tidak pernah melihat tim lain. Padahal banyak sekali dari mereka yang ikut berburu, hampir seluruh elit Keluarga Bangsawan keluar," ucap Xia Shiva.
"Ada yang datang!" Ne Zha segera bangkit dan bersiaga.
Xia Shiva dan Su Lihwa terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Ne Zha, mereka segera mengalihkan pandangan mereka pada arah yang ditatap oleh Ne Zha.
Tiba-tiba sekelompok lelaki dan perempuan muncul dihadapan Ne Zha, Xia Shiva dan Su Lihwa. Dimata mereka terlintas cahaya kelicikan dan kejahatan.
"Wah wah wah... Ada nona dan tuan muda disini," kekeh perempuan yang mengenakan jubah hitam dalam kelompok tersebut.
Kelompok itu cukup kuat dengan tujuh orang. Ne Zha secara perlahan membaca satu-persatu tingkat Kultivasi mereka, dia terkejut bukan main saat menemukan bahwa dua diantara mereka memiliki Kultivasi di alam Ekspansi Istana dan memiliki Istana Bumi. Ne Zha tidak akan kewalahan jika hanya melawan satu Kultivator Istana Bumi, tapi jika ada dua maka dia sungguh mencari kematiannya sendiri.
Walaupun Su Lihwa kuat bisa melawan orang yang Kultivasinya jauh dengannya tapi jika melawan Istana Bumi ajan merepotkan baginya, Aura Perang yang dimiliki Kultivator Ekspansi Istana sangat menggangu konsentrasi pertempuran. Juga belum tentu jika Ne Zha dan Su Lihwa bisa melawan dua Kultivator Istana Bumi apakah Xia Shiva bisa berususan dengan lima lainnya? Itu hal mustahil karena lima lainnya walaupun di Alam Emas pertama tapi jumlah mereka ada lima!
"Sepertinya keberuntungan kita cukup bagus untuk langsung mendapatkan emas." Salah satu pria di kelompok itu menatap serakah pada Xia Shiva dan Su Lihwa.
"Apa yang kau lihat bajingan!" Su Lihwa yang ditatap oleh mata seperti itu segera berteriak, mendapati dirinya ditatap seperti itu membuat seluruh tubuhnya tidak nyaman dan hati yang dipenuhi rasa jijik.
"Tentu tubuh indahmu haha..." Belum sempat pria itu melanjutkan tawanya sebuah pisau tertancap pada matanya membuat dia menjerit kesakitan.
"Berani menatap seperti itu akan kucongkel mata kalian satu persatu." Ne Zha berkata dengan dingin. Tiba-tiba Ne Zha menarik Qi dalam jumlah besar disekitarnya.
Sebuah pusaran kecil tercipta dihadapan Ne Zha, berbagai elemen berkumpul dihadapan Ne Zha secara perlahan terwujud dan bersatu dalam pusaran Qi yang dibuatnya.
"Apa yang kau lakukan!" Pria tadi berteriak dengan marah, dia berada di Alam Emas jadi tidak siap atas serangan mendadak Ne Zha yang menghasilkan matanya hilang satu.
"Berhenti!" Perempuan tadi segera merilis Aura Perang. Ya, dialah Kultivator Istana Bumi di kelompok tersebut, juga ada pria lainnya disamping perempuan tersebut. Dia juga berada di Istana Bumi.
"Kau pikir aku takut?" Ne Zha pelan, dia melepaskan hawa membunuh.
Hawa membunuh mirip dengan Aura Perang tetapi Hawa membunuh dipenuhi oleh hasrat pembunuhan, Hawa Membunuh didapatkan dengan cara membunuh. Baik itu membunuh Manusia, Siluman atau Binatang Iblis. Ne Zha dan Han Xiao membunuh cukup banyak Kultivator atau Binatang Iblis jadi Hawa Membunuh yang dikeluarkan oleh Ne Zha cukup untuk membuat lima Kultivator Alam Emas mereka kedinginan.
"Yang kulakukan saat ini adalah menarik perhatian bocah tengil itu, dengan dia berada di sini tidak akan sulit menangani perampok sialan ini," batin Ne Zha seraya kembali mengumpulkan Qi dalam jumlah besar.
"Hanya ada satu pilihan untuk kalian saat ini." Perempuan itu menatap dingin pada Ne Zha. Tetapi Ne Zha hanya menatap dingin padanya.
"Serahkan harta kalian lalu kami akan membiarkan jenazah kalian utuh," lanjut perempuan itu seraya tersenyum jahat.
"Jika kita tidak melakukannya?" Su Lihwa mengangkat suara, saat ini dia juga mengetahui bahwa Ne Zha sedang mengulur waktu hingga Han Xiao tiba.
"Oh gadis yang berani menanyakan hal tersebut, hahaha." Perempuan itu tertawa lantang mendengar jawaban Su Lihwa, dia dengan dingin tersenyum, "Kalian akan mati dengan mengenaskan!"
Booom!!!
Ne Zha melemparkan pusaran angin berisi elemen lainnya menuju kelompok tersebut, sebuah ledakan terjadi ketika pusaran itu mengenai perempuan tersebut.
Ledakan itu menyebar dan meninggi ke langit, beberapa elemen meledak dilangit dengan sangat kencang hingga memekakan untuk telinga.
Burung-burung berterbangan dengan panik saat ledakan terjadi, Binatang normal biasa juga berlarian kesana kemari mendengar ledakan tersebut.
***
Dikejauhan seorang pemuda berwajah riang sedang memfokuskan dirinya mengukir pada benda besar dihadapannya terkejut dan konsentrasinya terganggu oleh suara ledakan tersebut.
"Sial siapa yang membuat Ne Zha melakukan hal itu?" Pemuda itu mengutuk berbagai kata kotor sebelum memasukan semua barangnya lalu berlari dengan tergesa-gesa menuju arah ledakan besar terjadi.
***
"Ledakan ini lebih besar dari harapanku," batin Ne Zha sedikit terkejut, saat ini dia berlindung dibawah kekuatannya bersama Su Lihwa dan Xia Shiva. Ledakan besar itu sangat berpengaruh pada daerah sekitar membuat hutan yang memiliki banyak pohon itu segera menjadi sebuah lapangan. Ne Zha yang berada dibawah pelindung yang dibuatnya tidak akan terpengaruh karena pelindung itu memiliki kekuatan yang sama dengan ledakan tersebut jadi tidak membahayakan Ne Zha.