"Siapa yang telepon?" tanya Aarav dengan wajah datar.
"Aciel," singkat Xavier dengan wajah polosnya.
"Hmm kenapa tidak angkat? kasian Aciel, dia tidak tahu apa-apa. Angkatlah!" tegas Aarav. Mendengar ucapan Aarav, Xavier pun mengangkat telepon yang berasal dari Aciel.
"Halo, Aciel. Ada apa?" tanya Xavier dengan raut wajah yang senang. Aarav pun kembali menggambar di kertas selembar nya.
***
Keesokan harinya....
"Kak Mikha, mau kemana? kok pagi-pagi sudah bangun?" tanya Nana yang begitu penasaran.
"Ah, kakak ada urusan yang harus diselesaikan. Makanya kakak bangun pagi-pagi!" jawab Mikha seraya tersenyum.
"Oh begitu, ya sudah hati-hati ya kak. Kalau ketemu kakak tampan, jangan lupa suruh VC Nana!" tutur Nana.
"Hmm mulai dah. Sudah ya, sampai jumpa," Mikha keluar dari kamarnya dan berlari menuju halaman rumahnya.
Disana sudah ada Aarav, Angga dan Anna. Sedangkan Nina menunggu mereka di rumahnya. Mikha pun menghampiri ketiganya yang sudah menunggu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者