"Tentu saja aku mirip dengan Daddy ku, kan anaknya!" ketus Aarav.
Kemudian Aarav mencekik leher Abraham hingga mata Abraham menjadi putih semua alias mati.
Aarav pun berdiri dan menatap kearah pintu gudang yang tertutup. Ia mengambil tongkat baseball nya dan berjalan kearah pintu gudang tua.
"Mari selesaikan ronde terakhir!" gumam Aarav. Kemudian Aarav membuka pintu gudang tua tersebut dan menghajar anak buah Abraham dengan tongkat baseball nya.
***
Aarav berjalan di hutan yang cukup sepi. Ternyata gudang tua tadi berada didalam hutan. Ia mengenakan jaket nya yang sempat ia pakai namun di pinggang. Aarav berjalan tapi pikirannya kemana-mana.
Ia masih memikirkan ucapan Abraham sebelumnya serta ucapan Daddy nya pada saat ia SMA.
#Flashback off#
Beberapa tahun yang lalu...
Terlihat wajah Aarav dipenuhi banyak sekali luka serta tangannya yang memakai Arm sling. Iapun menemui Daddy nya yang sedang berada di ruangan khusus dan itu hanya diketahui oleh Asad dan Aarav.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者