webnovel

145. Bukan anak Ayah

"Gue minta maaf."

Semua orang yang ada di sana mendadak bungkam ketika mendengar penuturan Alister yang sulit dicerna akal.

Tak terkecuali dengan Ravi. Posisi lelaki itu yang tengah memegang tangannya, tatapan lurus dengan bola mata sedikit membulat perlahan berdiri tegak. Otaknya  senantiasa mengartikan ucapan lawannya ini. Yang tengah berdiri dengan raut wajah penuh penyesalan.

Dahi Ravi mengerut, ia tidak mengerti.

Kenapa Alister meminta maaf kepadanya? Ia sungguh tidak mengerti.

Bahkan, Saka yang tadi posisinya duduk seketika bangkit berdiri ketika mendengar ucapan Alister.

Apa maksud lelaki itu meminta maaf?

"Maksud lo apaan?" Sambil bertanya Ravi maju satu langkah.

Disaat semuanya tidak mengerti maksud ucapan Alister, tapi anggota Agandara sudah paham betul apa isi pikiran ketua mereka itu. Mereka hanya bisa tersenyum tipis dan berharap lelaki itu segera menyelesaikan masalah ini.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者

下一章