webnovel

Benci Tapi Rindu

Ingatan demi ingatan akan kejadian yang mengarah pada arogansi sang ayah telah meluapkan emosi Louis hingga darahnya mendidih. Rasa sakit yang membelenggu membuatnya tak bisa berfikir jernih hingga meninjukan tangannya ke dinding membuat darah segar merembas melalui sela jari. Rasa perih akibat kulit jemari yang sobek pun sama sekali tak dirasakan olehnya.

Amarah memuncak yang masih saja bercengkerama dengan kegelapan telah mengalahkan segalanya. Kedua tangan kembali mengepal hingga buku - buku jari memutih. "Osbert, kau telah kembali memperlakukan Mommy-ku dengan sangat kejam. Awas saja kau! Tunggu pembalasan dariku!" Geram Louis diiringi suara gemelatuk gigi.

Disaat masih saja berteman dengan emosi terburuk, ponsel miliknya berdering dengan manampilkan nama Tanzel. Ada rasa enggan untuk mengangkat panggilan tersebut. Terlebih tidak mau berbicara kasar atas emosi yang masih membelenggu hingga saat ini.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者

下一章