Ada 8 gedung pencakar langit tertinggi.
Itu berada di lantai tiga, tiap-tiap gedung memiliki area perkantorannya sendiri.
Gedung tinggi tersebut adalah simbol dari Corporation raksasa.
Mereka yang memiliki pengaruh besar Economy di dalam negeri atau bahkan dunia international.
Meskipun negara ini memiliki banyak sekali tempat-tempat rekreasi kelas atas, tetapi penghasilan terbesar negara ini bukanlah dari keuntungan domestik, melainkan investasi di pasar saham International.
Menjadikan negara ini sebagai tempat di bangunya kantor pusat dari sebuah perusahaan, itu adalah cerita biasa di kalangan pengusaha.
Tidak ada industri sama sekali di negara ini, selain apartement ataupun toko-toko, kebanyakan hanyalah gedung-gedung perkantoran.
Hanya ada dua tipe perusahaan di negara ini, pertama mereka memiliki semacam kerja sama dengan salah satu 8 Mega Corporation, dan yang kedua adalah mereka yang berdiri secara independent.
Di salah satu gedung tinggi dari 8 Mega Corporation, ada seorang pria muda berambut hitam dan bermata biru, memiliki tinggi sekitar 168 cm, umurnya sekitar 25 tahunan.
Mengenakan sebuah jam tangan berlapis berlian merah, yang semata-semata hanyalah sebagai hiasan.
Pria muda ini bernama Roy Burnett.
Dia adalah CEO dari salah satu Mega Corporation.
Generasi ke 8 dari perusahaan milik keluarga Burnett, sebagai satu-satunya anak laki-laki di keluarganya, Roy mewarisi semua perusahaan keluarga.
Di persiapkan sedari kecil untuk mengelola sebuah perusahaan, sakan-seakan jalan hidupnya sudah di tetapkan sejak dia lahir.
Membuatnya memiliki karakteristik seorang perfeksional, seseorang yang mendambakan dan mengusahakannya dengan segala cara untuk mencapai kesempurnaan.
Roy tengah duduk di meja kerjanya, dia saat ini melihat laporan perusahaan yang di proyeksikan mengunakan hologram.
"Hanya ini kah?, untuk laporan perusahaan, tidakah masih ada detail-detail kecil yang kurang".
"Semua sudah di periksa ulang berkali-kali, jadi data itu sudah laporan final, pak direktur".
"Lain kali periksa lagi lebih teliti, aku tidak ingin hanya karna satu angka saja membuat saham perusahaan kita turun, Iori aku mengandalkanmu" .
Sekertaris yang di pangil Iori, adalah seorang gadis berterlinga rubah dan berekor panjang, dia adalah seorang beastman dari ras rubah, hanya telinga dan ekornya saja lah yang membedakanya dari ras manusia, meski pun ada juga ras rubah berwajah layaknya rubah, membuktikan bahwa mereka ras yang berbeda, ada beberapa ras beastman yang sangat mirip dengan manusia tapi kebanyakan ras lainnya sangat jauh dari karakteristik manusia.
Roy mengeser-geser data di depannya, saat itu juga dia teringat sesuatu.
"Oh ya, bagaimana dengan perkembangan industri kita di negara-negara gugusan bintang timur, apa semuanya berjalan lancar".
"Masih tetap terkendali seperti biasanya, tidak ada hal kusus yang terjadi".
"kau yakin?".
"ya, tentu saja pak".
Ada beberapa hal yang ingin di tanyakan lagi kepada sekertarisnya, namun sebelum itu, sesuatu menarik perhatian Roy.
"Steve, mengapa kau ada disini, hal mendesak apa yang membuatmu kemari".
Orang yang di pangil Steve adalah sekor beruang, tingginya sekitar 2 meter, sekilas itu terlihat seperti beruang berjas kantor kurang lebih itu kata yang tepat untuk mengabarkannya, berbeda dengan si rubah Iori, steve murni berfisik beruang tanpa memiliki karakteristik layaknya manusia, tetapi beruang ini mampu berjalan dengan dua kaki layaknya manusia.
Ada sebuah alat di telinga Steve, itu terlihat seperti anting yang menempel di daun telinganya, namun sebenarnya itu alat penerjemah bahasa.
Karna setruktur rahang beruang tidak memungkinkan untuk berbahasa manusia begitu pula sebaliknya dan juga begitu pula ras lain yang tidak memiliki karakteristik manusia sedikitpun, maka di buatlah sebuah alat yang mampu mengolah pola suara menjadi bahasa ibu antar mamalia lainnya.
Terlebih lagi untuk para penduduk di negara ini, negara yang di penuhi bermacam-macam ras, itulah mengapa hampir setiap orang di negara ini maupun para pendatang memakai anting di telinga mereka yang di pakai bukan karna fasion tapi fungsionalitasnya.
Steve menjabat sebagai konsultan bisnis sekaligus mantan teman kuliah Roy, sehinga kepercayaan Roy kepada Steve tidak ada yang bisa menandinginya di antara bawahan lain.
Steve yang mendengar Roy bertanya, dia kemudian menjawabnya sambil memegang beberapa dokumen elektronik.
"Ada beberapa hal yang ingin saya laporkan, kususnya mengenai pendanaan kita di beberapa sektor pertanian dari negara-negara gugusan bintang selatan, aku pikir kita harus mulai memikirkan untuk membangun bisnis di sektor jasa dari pada bergantung pada pihak ketiga, Roy".
"Apa keterlambatan pasokan pangan segawat itu sampai-sampai kau menyarankan hal ini padaku?".
"Bukan seperti itu Roy, ini mengenai mereka yang saat ini memfokuskan layanannya untuk permintaan Federasi, tidak heran bila pasokan kita terhambat".
Roy mulai memikirkan saran dari steve.
Menajamkan matanya sambil menyilangkan kaki, Roy mengambil keputusan.
"Membangun bisnis jasa ya?, tidak, itu tidak perlu, memperhitungkan pasokan bahan pangan kita saat ini, itu sudah lebih dari cukup sampai perang berakhir nanti, daripada hal itu ada sesuatu yang lebih mengangu pikiranku".
Menebak apa yang di pikirkan bosnya Iori mulai bicara.
"Apakah itu tentang pergerakan dari perusahaan teknologi lawan pak?".
"Iya kamu benar, aku mendengar mereka saat ini tengah mengupayakan sesuatu, dengan sejumlah aliran dana fantastis mengalir ke distrik kota penelitian, itu benar-benar membuat 7 Mega corporation lain termasuk kita mulai waspada".
Roy memandang Steve, pandangannya seperti menyuruh Steve mengatakan sesuatu.
Dengan mengela nafas Steve menuruti permintaan Roy.
"Mendistribusikan teknologi robot pekerja ke beberapa konsumen perusahaan di negara ini, lama - kelamaan dengan beberapa keungulan dari teknologi itu akan membuat standar baru dalam dunia bisnis, industri-industri besar akan mulai mengunakan robot pekerja dan pada akhirnya industri lainya juga akan seperti itu, secara automatis itu kan mengurangi lapangan pekerjaan, bila para penduduk tidak bekerjaan maka itu akan berarti mengurangi daya beli dari para konsumen, dan jika seperti itu pada akhirnya akan merugikan tidak hanya perusahaan itu tapi juga semua perusahaan lainya yang mengambil keuntungan dari konsumsi publik, singkatnya itu semua akan meruntuhkan lingkaran prekonomian international, dengan pola pikir Dewan pemerintahan seperti itu yang menjabat saat ini, proposal untuk pembuatan undang-undang yang mengatur teknologi robot pekerja, akan di buang ketempat sampah, bahkan sebelum itu sampai ke mata mereka, jadi usaha mereka akan sia-sia, setidaknya untuk sekarang".
Roy kini terlihat puas menangapi jawaban Steve.
"Tepat sekali Steve, akupun berfikiran sama denganmu, orang-orang kolot itu tidak akan membiarkan teknologi robot humanoid pekerja sampai bisa di pasarkan secara global, terlihat jelas bahwa mereka tidak menyukai pelajaran sejarah di sekolahnya dulu, mereka seperti para siswa sekolah menengah yang ingin menghapus pelajaran sejarah dari kurikulum pendidikan karna di anggap tidak penting dan tidak bermanfaat sama sekali tanpa mengetahui inti sari dari sejarah itu sendiri, mungkin karna pelajaran sejarah yang di sampai kan kepada mereka dulu baik dari tulisan maupun gurunya begitu membosankan dan tidak memiliki daya tarik sedikitpun, membuktikan ketidak kompetenannya para dewan dalam memikirkan sesuatu".
Semakin Roy memikirkannya, semakin alisnya mulai naik.
"Ah, sunguh orang-orang titipan benar-benar seperti lotre bernyawa, kita tidak tahu apa hasilnya sebelum melihat apa yang akan mereka perbuat nantinya, yakan Steve? ".
Steve mengaguk setuju, lalu dia mulai berkata.
"Sama seperti yang pernah kita bicarakan sewaktu kuliah dulu, perkembangan teknologi tidak bisa di hentikan, bila muncul sebuah teknologi baru juga akan di barengi dengan muncul lapangan pekerjaan baru, sejarah sudah membuktikan itu, seperti yang sudah kau katakan Roy, para dewan sepertinya tidak memahami sejarah bahkan satu kalimatpun, tapi ada satu hal yang membuatku bertanya-tanya".
Roy mulai bersikap santai lalu bersender di kursi kerjanya dengan nyaman.
Dia memahami kesimpulan Steve, ini adalah titik dimana hasil dari betapa seringnya mereka berdikusi, sehinga Roy memahami dengan baik kesimpulan dari apa yang ada di Pikiran Steve.
"Tidak, tidak, itu sengaja di biarkan, para dewan sengaja di biarkan seperti itu, 8 Mega Coporation tidak sebodoh para dewan".
Sama seperti Roy, Steve mulai mencoba bersantai, dia bersandar di kuris sambil meminum secangkir madu yang sudah di siapkan sebelumnya.
Steve kembali membuka mulutnya.
"Muncul lapangan pekerjaan baru juga akan di barengi munculnya pasar baru yang potensial, itu melebar ke berbagai arah yang belum bisa kita bayangkan saat ini, keuntungan mungkin akan selangit, jika seperti itu, bagi perusahan pertama yang menguasai pasar dan konsistent, mungkin akan menjadi perusahan terbesar nantinya yang akan jadi puncak bisnis teknologi di era yang akan datang, akan sangat tidak masuk akal bila 6 Mega Corporation lainya tidak menyadari hal ini, lebih masuk akan bila mereka membiarkan para dewan bertindak seenaknya sambil menyiapkan diri untuk era yang akan datang, aku tidak akan terkejut bila mereka sedikit demi sedikit mulai mengerjakan hal sama atau bahkan sedikit bekerja sama dengan perusahaan teknologi itu, semua itu demi keamanan kelangsungan bisnis mereka".
Meneguk sampai habis secangkir madu, lalu Steve mengakhiri kalimatnya.
"Dan perusahaan pertama dari 7 Mega Coporation selain perusahaan itu, yang secara besar-besaran mulai mempersiapkan diri di pengebangan teknologi adalah perusahaan kita tanpa sepengetahuan para kariawannya sendiri, Benar bukan Roy?"
Mendengar hal itu Roy terdiam.
Pandanganya menunduk kebawah.
"Kekekek, huahahaha".
Roy terkekeh dari waktu ke waktu.
Tertawa semakin keras.
Sekertarisnya Iori hanya terdiam menatap bosnya itu.
Salah satu dari sekian banyak bawahanya yang tidak tau tujuan Roy, mungkin Iori sendiri masuk kedalamnya.
Karna penasaran Iori bertanya pada Steve.
"Apa maksud anda tuan Steve?".
"Owh, apa kamu tidak tahu mengapa kalian dari Divisi kesekertariatan sesibuk sekarang?, harusnya nona Iori menyadari sesuatu"
"Iya, memang Divisi kesekertariatan sibuk mengurusi tidak hanya pasokan pangan untuk kesetabilan di masa perang nanti, tapi juga sibuk dengan membangun kerja sama baru ke banyak sekali perusahaan pertambangan, aku pikir itu untuk melebarkan bisnis kita".
Steve mengelengkan kepala dan memaklumi apa yang di katakan Iori.
"Pikiran seperti itu tidak salah, tapi mempertimbangkan ekskalasinya yang begitu besar harusnya kau perhatikan".
Roy yang baru selesai dengan tawanya memotong pembicaraan mereka berdua.
"Benar sekali Iori, kau harus lebih banyak lagi belajar dari Steve, supaya kau lebih kompeten dari kau saat ini" .
Iori menganguk dan menudukan kepala.
"Mohon bantuannya tuan Steve".
Beberapa waktupun berlalu sampai ketika Roy melihat jam tangan antiknya.
"Beberapa menit dari sekarang sudah masuk jadwal pertemuan, sudah kah kalian Divisi kesekertaritan menyeleksi para pebisnis tambang dengan baik?".
Iori mengaguk untuk mengiayakan.
"Kami sudah menyeleksinya menurut dari kriteria yang anda sampaikan, pertemuan hari ini dimulai dengan seorang pebisnis tambang dari Republik bernama Viktor, beliau bersama sekertarisnya saat ini menungu di ruang pertemuan".
"Baiklah, mari lihat hasil jerih payah kalian, semoga tidak mengecewakan".
####################################################
Di bawah langit cerah tanpa ada burung berterbangan, namun itu semua di ganti oleh dinding besi raksasa setinggi langit.
Tepat di bawahnya ada sebuah restoran mewah, tempat kalangan Elit mengahabiskan sebagian kecil waktunya.
Di salah satu meja pelangan ada Renal yang pada saat ini memandang secangkir teh segar.
Dia memakai setelan jas rapih, layaknya seorang pekerja kantoran.
Renal meneguk tehnya sembaring menatap ke depan, dimana ada beberapa orang berkumpul, mereka saling berbincang satu sama lain, dari salah satu orang Viktor ada di sana bersama kerumunan itu, Viktor seakan-akan dari awal bersama mereka.
Renal terdiam sesaat sambil mengigat lagi pembicaraannya dengan direktur dari salah satu 8 Mega Corporation.
(Gagal ya, negosiasi kami gagal, mereka jelas menolak tawaran yang dikatakan Viktor).
Negosiasi Renal dan Viktor dengan direktur yang bernama Roy burnett berakhir dengan kegagalan, itu terjadi beberapa waktu lalu ketika Viktor menawarkan kerja sama antar prusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, hasil akhirnya Direktur menolak ketika viktor selesai menjelaskan harga tiap ton meterial tambang.
(Tidak, tujuan kami sepertinya memang untuk kegagalan itu, akan berbahaya bila tawaran kami di setujui pada akhirnya ).
Pada awalnya Renal tidak terlalu paham tentang apa yang harus dia lakukan di tempat ini, sedikit berbeda dari apa yang dia kira.
(Awalnya aku kira kita kesini hanya mengumpulkan informasi, jika seperti itu Viktor dan aku hanyalah harus bersantai sambil menungu Robot Angle melakukan pekerjaannya untuk mengambil data dari server, tapi fakta bahwa kita menemui Direktur perusahaan menandakan hal lain).
Renal mengerutkan kening untuk apa yang sekarang terjadi, masalahnya bukan apa yang harus dia lakukan tetapi karna dia tidak di beritahu rinciannya sejak awal, itu membuat Renal sedikit kesal.
"perubahan rencana?, tidak bukan, ini sejak awal sudah di rencanakan, orang itu, tidak bisakah dia memberitahuku detailnya".
Renal mengerutu dalam benaknya, sambil menghabiskan satu tegukan terakhir.
Meletakan gelas di meja, lalu menatap tajam Viktor yang saat ini tengah sibuk berbicara dengan orang-orang.
Dia mulai menganalisa apa sebenarnya tujuan mereka sekarang.
Tidak ada yang bisa dia adalkan saat ini selain menganalisa dan menyimpulkan.
"Jika itu Kevin dan Viktor, apa yang akan mereka lakukan, berbicara tentang datang ke tempat dimana para pebisnis berkumpul pada akhirnya pasti akan berakhir dengan uang bukan?, hanya saja mereka tidak terlalu memerlukannya" gumam Renal.
Berdasarkan potongan-potongan informasi yang dia punya dan fakta-fakta yang tak terelakan, Renal saat ini sedang merangkai semuanya.
"Aku pernah mendengar sebuah perusahaan dari duniaku dulu , kalau tidak salah prusahaan itu berdiri pada tahun 1988, perusahaan yang mengambil keuntungan dari jaringan informasi global, bergantung pada suatu sistem yang mampu melakukan automatis trade berdasarkan milyaran data di dunia, itu super komputer yang luar biasa, bila kevin menginginkannya dia mungkin akan membuat itu, tapi aku tidak melihat dia berniat melakukan itu dan lagi menurutku itu terlalu mencolok nantinya...".
Renal terdiam, dia mulai menyadari sesuatu.
"Mencolok yah..".
Itu adalah kata kunci untuk menghubungkan semuanya, Renal mulai merasakan itu.
Renal meletakan tangan di dagunya.
(Bagaimana jika Tujuan kami kesini sebenarnya bukanlah untuk berbicara dengan Direktur Mega corporation, tapi untuk berbicara dengan mereka, mempertimbangka itu Viktor dia tidak mungkin mengahabiskan waktu berbicara dengan mereka tanpa ada tujuannya sama sekali, melihat beberapa waktu lalu ketika kami baru saja keluar dari pertemuan, Viktor langsung di datanggi oleh beberapa orang, ini mungkin sudah di perhitungkan Viktor sebelumnya, diantara para pengusaha hanya orang-orang hebat saja ya bisa bertemu dengan Direktur Mega corporation, Viktor mengetahui itu dengan baik, jadi dia melakukannya untuk menarik perhatian mereka, dengan begitu pembicaraanpun bisa dilakukan, dan untuk alasan kenapa kami bisa lolos kualifikasi untuk bertemu direktur, itu sudah jelas siapa pelakunya).
Orang-orang yang akan bertemu direktur dari 8 Mega Corporation memerlukan seleksi yang sangat ketat itu semua sudah menjadi pengetahuan umum di negara, para petingi 8 Corporation adalah orang-orang yang tak tersentuh oleh orang biasa bahkan di antara para pengusaha menengah ke atas sekalipun, sehinga untuk orang yang mampu bertemu mereka akan mulai di perhatikan, Renal baru tahu informasi itu kemaren malam.
"Untuk orang yang tidak terlalu memerlukan uang dan menolak untuk jadi pusat perhatian, namun saat ini tengah membangun koneksi bisnis, kau pasti bercanda".
Sesuatu yang terdengar kontra tapi sebenarnya berkaitan, mungkin hanya Renal seorang lah yang menyadari segalanya.
Sesuatu yang cukup rumit dari yang terlihat, terlebih lagi ini hanyalah permukaannya saja dari rencana besar Viktor dan Kevin.
Renal menghelai nafas puas seolah-olah dia telah memperoleh semacam pencerahan.
"Huf.. semuanya cocok, aku mungkin tahu garis besar dan tujuan akhir mereka berdua, itu semua sudah jelas sekarang".