Di pagi hari yang cerah tapi tidak secerah wajah Kayla. Barusan ia mendapat tamparan dari sang ibu, hanya karena tidak menyiapkan sarapan pagi. Gadis itu memegangi pipinya sembari menahan air mata yang akan jatuh. Tidak boleh menangis, Kayla harus kuat. Aleta mengatakan kalau sebenarnya ia sangat membenci Kayla. Jujur, Kayla langsung drop lemas apa mungkin kehadirannya di dunia memang tidak di inginkan?
Air mata gadis itu lolos dengan deras, hanya diri sendiri yang merasakannya. Tidak mau larut dalam kesedihan, Kayla menghapus air matanya kasar, lalu mengambil ranselnya yang ada di sofa, Aleta sudah pergi keluar rumah. Tidak ada uang jajan tidak ada ongkos, sudahlah ini sudah biasa baginya. Kayla mengambil uang dari tabungannya yang diberikan oleh sang papa. Hari ini Gabriel tidak menjemputnya, jadi Kayla berlari menuju bus. Ini akan terlambat.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者