Ngiu ngiu ngiu
Suara sirene polisi terdengar memekakan telinga. Dua mobil polisi dan 3 motor polisi tengah mengejar seseorang dengan pakaian serba hitam dengan motor biru dongker'nya.
"PERHATIAN! ANDA YANG BERMOTOR PLAT ***** TOLONG BERHENTI.. PINGGIRKAN MOTORMU! MENYERAHLAH! JANGAN BAHAYAKAN NYAWA MU!!"
Seseorang itu bukannya melambat namun malah semakin mengebut bahkan sampai full speed. Polisi yang mengejarnya hanya terkejut dengan niat orang itu untuk mati.
'Gue ga mau ketangkep... Gue.. Bakalan hidup damai abis semua ini.. Gue benci jadi lemah...Gue mending mati daripada harus balik ke sel lagi!!'Batin orang itu.
Mereka terus berkejaran dengan kecepatan penuh.
"Nama : Dellonal Harvey Mantan narapidana kasus pembunuhan kepada adiknya sendiri Mantan pembalap motor yang terlupakan Pekerjaan sekarang Pencuri berkelas.."Ucap Mors
"Yaampun serba mantan.."Gumam Archer menanggapinya.
Mereka seakan tengah menonton orang bernama Dellon itu dengan Para polisi. Yaa.. bertanya-tanya kah mereka mengetahuinya dari mana?.
15 menit sebelumnya..
Archer dan Mors tengah berada di ruang kerja milik Zegas yang tengah mendapat 'teman' baru.
"Ini Archer.. Dan ini Mors.."
"Salam kenal, Archer.. mors.."
"Hm.."Ucap Archer sambil mengutak atik pistol barunya.
"Seperti yang dikabarkan, Archer adalah Killer international yang berhasil menyapu bersih sekitar 1000 nyawa orang.."Ucap orang yang merupakan sekretaris orang itu
"Heh.. mana ada 1000 orang..."Ucap Archer mengelak
"Emang lo ngitung?"Ucap Mors
"Ngga.."Ucap Archer dengan tampang yang sengaja dibuat bego
"Korban kita udah 1710 orang.."Ucap Mors
Semua orang disana terdiam dengan keakuratan mors yang ternyata tau detailnya tentang berapa banyak korban yang sudah mereka habisi.
"Ahh.. gue kira udah 2000..."Ucap Archer
"-_-"Tatap Mors sebal
"Gimana kalo kita habisin kotoran negara aja?"Ucapan Archer langsung mengundang smirk mors.
"Archer.. Gimana kalo kita kerja sama?... cukup adil kok.. Saya melindungi dari pemerintah dan kamu selesein tugas-tugas dari saya.."
"Terus apa gunanya dia?"Ucap Archer menunjuk Zegas.
"Hh.. Archer.. Saya bakalan ke prancis karena Mot disana bikin masalah serius..Saya harus kesana beresin.. jadi sementara kalo kamu mau.. kamu bisa terima tugas dari dia.."Ucap Zegas
"Tapi dia kan menteri pertahanan negara.."Ucap Mors yang terlihat tak percaya dengan dia
"Justru itu.. dia bisa ngelindungin kalian dari kejaran haters kamu itu..."Ucap Zegas
Archer melirik mors meminta persetujuan. Mors berfikir sebentar sebelum menatap mentri itu.
"Ada satu syarat lagi..dan ini cukup buat lo kesusahan.. tapi kalo lo gamau.. kita juga ga akan ikut.."
"Apa itu?"
"Semua bangunan di negara ini harus boleh kami masuki entah dalam tugas atau diluar tugas.."
Archer tersenyum sinis mendengarnya. Ide mors cukup pintar untuk membuktikan kesetiaan 'anjing' pemerintah ini. Pemanfaatan yang bagus.
"Aku—"
Ting!
"Halo? Ada apa kenapa disana sangat kacau.."
"Mentri barney... Bank nasional dibobol seseorang.. kini polisi sedang mengejarnya.."
"Keknya bakal ada tugas pertama nih.., Pak mentri pertahanan John Barney.."
John menatap Archer lalu menunduk.
Dan kini disinilah mereka berada. Archer dan Mors tengah mengawasi dari ketinggian 16 meter.
"Hoamm~~~ Apaan si ni polisi ga ada yang bisa nangkep?"Ucap Archer kesal melihat para polisi itu masih mengejar Dellon.
"mending lo turun bantuin.. mereka ga semahir yang kita bayangin.."Ucap Mors kesal.
Archer dengan santai berjalan ke arah lift.
Sedangkan di sisi lain, Dellon tengah berusaha melarikan diri dari kejaran polisi. Ia mengarahkan polisi ke arah jembatan kota. Ia sengaja melewati jalan yang berlawanan arah. Untuk membuat polisi tak bisa mengejarnya.
Archer memakai helm nya dan memanaskan motornya. Setelah sekian lama motornya tak dipakai untuk balapan akhirnya sekarang bisa.
"PENGENDARA MOTOR PLAT ***** DIMOHON UNTUK MENEPI..JANGAN BAHAYAKAN NYAWA DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN.."
Suara motor Archer semakin terdengar menderu.
"Posisi?"
"Dri selatan kearah jembatan antar kota **** sama ****.. Dia nglawan arah.. "
"Ok.. just help me from there.."
Archer semakiin bersemangat. Ia melepas rem begitu sudah siap untuk melawan angin dan melaju menghempas udara. Berbeda dengan cara yang diambil dellon, Archer mengebut melawan arah namun, dengan lebih profesional. Archer sama sekali tidak menyentuh kedaraan di depannya. Dengan kecepatan 160 km/jam, Archer berhasil melihat mobil polisi yang tadinya mengejar dellon.
Ban mobil itu terlihat kempes. Archer yang melihatnya segera menghubungi mors.
"Dia nyebar paku pas jalan?"
"Iya.. di sekitar mulut terowongan tadi.. Lo udah nglewatin.."
"Kok gue kaga liat?"
"Lo aja yang ga merhatiin.. Dellon 20 km lagi ke jembatan.. "
"Ck... Oke.."
Archer mempercepat lagi kecepatan motornya, 200 km/jam. Untungnya mors sudah mengatur lampu lalu lintas sehingga selalu hijau ketika Archer mau melewatinya.
"Hahaha.. mereka ga akan bisa ngejar gue.. Hahaha..."
"What are you talking about?"
Dengan terkejut, Dellon sempat oleng sebentar. Namun segera mengendalikan motornya.
'Sapa si dia? Polisi bukan?... What?!! NCR Leggera?... Baru kali ini gue liat langsung.. Desain nya juga khusus..'Batin Dellon
"Jangan mati ya.."Ucap Archer singkat sebelum akhirnya menendang motor milik dellon. Dan jangan salah bagi Archer merubuhkannya adalah hal termudah. Ketika kecepatan semakin tinggi, Akan semakin sulit menyeimbangkan motor karena bagaimanapun sekali lengah habis sudah. Berbeda dengan mobil.
DUG!!!
BRAKKKK!!!
BRAKK
WUSHH
Kini bisa dilihat, Dellon menggantung di pinggir jembatan. Motornya sudah terlebih dulu jatuh ke sungai dibawah sana. Hanya melirik kebawah saja sudah membuatnya merinding. Pasalnya selain sungai dengan kedalaman menyamai laut itu terlihat mengerikan ditambah posisinya yang berada di 2000 m dpl.
"Gimana? Keren kan?"
Dellon menatap ngeri lelaki yang sekarang bejongkok dihadapannya dengan senyum mengerikan yang mungkin jika dilihat sekilas akan terlihat ramah. Dan dengan tatapan yang seakan akan bersiap membunuhnya.
"Heh.. jawab ngapa?!"
"Lo ngapa si ikut campur urusan gue? Gue yakin lo bukan polisi ataupun detektif.."
"Ya itu emang bener.. tapi lo lagi kena sial aja...kebetulan gue lagi bosen.."
Dellon kembali merasakan ketakutan dan kengerian dari tatapan Archer.
"Gue butuh mainan baru.."
'Apa? Mainan baru?'Batin Dellon
Archer memegang tangan kiri dellon dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya sudah siap di besi pinggir jembatan.
Terdengar mobil polisi mendekati keduanya.
SETT... BRUGG...
Dalam sekejap, Archer membanting tubuh dellon hingga membentur besi pinggir jembatan sebelahnya lagi. Semua yang ada disana terlihat terkejut dengan apa yang dilakukan Archer. Ya dilihat darimana pun aura yang dikeluarkan Archer terlihat mengerikan walaupun tubuh Archer terlihat selayaknya anak seusianya.
Archer mendekati dellon yang hendak kabur.
"Percuma.."Gumam mors yang sekarang masih di gedung dengan memakan hamburger milik Archer Archer beserta minumannya.
Ia sedang enak-enak menonton permainan Archer dari layar drone.
Archer berjalan santai mengejar dellon. Ia melempar pisau kecil 7cm kearah kaki dellon dan jleb berhasil.
"ARGHHH..."Erang dellon
"Eh woi brisik.. sssttt... (berbisik)pilih satu.. di etalase atau dipake main terus?"
Mungkin orang lain akan bingung dengan maksud Archer. Tapi tidak dengan dellon yang paham maksud Archer melalui tatapan Archer yang seakan bisa meremukkan seluruh tubuhnya seketika.
Namun ia kembali disadarkan dengan keadaannya dulu di penjara. Ia tidak mau merassakannya lagi.
"Omong kosong.."Ucap dellon berdiri.
Dia baru sadar, Archer lebih muda dan lebih pendek darinya. Tapi ada yang aneh dengan anak ini. Begitulah apa yang dipikirkan dellon ketika berhasil menumpu tubuhnya dengan benar. Dia menatap tajam Archer.
Namun asal tahu Archer malah bengong menatap dellon.
"Rhes?"Ucap mors dari earphone
"Dia tinggi bet.."Gumam Archer masih bengong
"-_- Kalian beda 7 thn..."
Archer bertambah bengong. Tapi dia malah berubah jadi bahagia.
"Berarti gue termasuk tinggi ya? 18 tahun tinggi 179.."
"Lo kan 180.."
Archer kembali terkejut.
Dari jauh, Para Polisi yang tengah memperhatikan mereka sedang kebingungan dengan yang dibicarakan Archer ditengah suasana menegangkan seperti ini.
'Bener apa kata, mentri barney.. dia beda..buktinya dia masih sempet-sempetnya bahas tinggi badan?!!..apa itu lebih penting dari keadaan sekarang?'Batin seorang polisi muda bernama Bian.
"Polisi Bian..Apa yang sebaiknya kita lakukan.."
"Lebih baik kita diam dulu.."
'Gue penasaran sama apa yang mau dilakuin tu anak..'Batin Bian.
Archer masih berdebat dengan mors tentang mors yang lebih tahu tentangnya daripada dirinya sendiri.
"Ga.. intinya lo harus jelasin ke gue gimana cara lo tau itu semua nanti"
"ck iya iya"ucap mors mulai kesaal dengan pembicaraan tidak berguna ituu.
Archer mencengkram baju milik dellon dan menyeretnya ke arah polisi. Dellon yang diseret itu tidak tinggal diam dan mencobaa untuk melepaskan diri. Tapi ia menyadari sesuatu yang cukup aneh.
'badannya kan lebih kecil daari gue.. tapi kenapa... dia lebih kuat? Cengkramannya bukan kekuatan anak seumuran dia ..batin dellon.
Sampai didepan polisi bernama bian tadi dellon diserahkan dan Archer langsung pergi kearah motornya.
"Sebentar!"
Archer yang sudah memakai helm itu terhenti oleh panggilan polisi bian. Ia membuka kaca helmnya dan mengisyaratkan kata "ada apa?"
"Tadi itu seharusnya tugas kami.. kami ucapkan terima kasih dan maaf sudah merepotkan.. Aku yakin kalian bukan sukarela yang mau-maunya ikut campur masalah ini kan?"Ucap polisi bian dengan nada agak mengancam.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Waiting for the next part.