webnovel

9

Seketika seluruh orang disana terdiam senyap. Archer dan mors mengabaikan mereka dan pergi mengambil plate dan makanan disana.

"Makanannya masih gini aja ya.. Dia korupsi ya?"Ucap Archer.

"Kek nya gitu.."Ucap mors menanggapinya.

Sesudahnya mereka duduk diantara para junior tanpa melihat semua mata yang mengarah pada mereka..

"Hh.."Ucap Archer mulai kesal. Ia membanting sendok dan garpunya.

"Apa si yang kalian liat?"Ucap Archer tanpa mengalihkan pandangannya dari makanannya.

"Kalo ga ada apa-apa, Cuekin aja kita..Lagian kita ga tertarik sama kalian.."Ucap mors dingin.

Keadaan kembali senyap. Yang ada hanya suara antara plate dengan sendok-garpu.

"Kapten?"

Archer kesal karena ia selalu tak jadi-jadi makan dengan tenang. Azri dan yoga mendekatinya.

"Ck.. Apa sii?"

"Hehe.. Sorry sorry.. Gue cuma ga nyangka aja akhirnya lo kesini lagi buat ngumpul.."Ucap yoga

"Lagian gue kesini buat temu rindu sama masakan sini bukan buat ngumpul ama kalian.."Ucap Archer sambil memakan makanannya.

"Yaa.. No problem.. Yang penting lo kesini.."Ucap Azri tersenyum.

"Gue masih ga paham aja sama lo,az! Psycopath yang selalu senyum seramah lo.. Gue ga yakin lo niat.."Ucap Archer tanpa menatap azri.

Azri yang mendengarnya hanya diam tak bersuara. Ia tak jadi memakan makanannya. Semua orang emang selalu bilang gitu. Azri itu cowo tipe ramah sama semua orang dan keliatan darimanapun dia itu cowo baik-baik. Kenapa pula harus jadi psycopath dan masuk anggota Mot kek gini?.

"Hahaha..Apaan si kapten.. Ga usah ditanya kalo azri mah.. Dia niat kok.."Ucap Yoga.

"Siapa pula killer yang sukanya senyum ramah ga jelas kek dia.."Ucap Archer.

"Ee.. Kapte—"Ucap yoga

"Apa jangan-jangan lo manfaatin mot buat tujuan lain---"Ucap Archer

"Ngga kok kapten! Saya—"Ucap azri

"Lo bahkan pake kata saya? Kalo lo emang ga niat.. Keluar aja.."Ucap Archer

DEG!

Semua yang ada disana kecuali mors terdiam tanpa bergerak. Semua mata kembali diarahkan kepada mereka berempat. Mereka hanya tak percaya. Senior seperti azri sampai disuruh keluar padahal Azri menjalankan semuanya sesuai tugas.

"Kapten! Tapi.."

"Kapten..Maaf !! SAY—GUE GA BERMAKSUD KAYA GITU.. GUE CUMA—"

"Mors lo udahan makannya?"Ucap Archer berdiri

"Hm"Ucap mors berdiri.

"Kapten.."

"AZRIEL RAWNESS.."Ucap Archer menggebrak meja.

"Ya kapten?"

"Lo tadi ngapain? Ngucap sumpah?.. Jadi dokter aja sana.. Biar ada yang nanganin korban-korban gue..Gausah sumpah disini.. Gue butuh bukti! Bukan sumpah lo!..Gue tunggu surat kemundurannya hari ini kalo lo mutusin buat tetep disini.. Duel sama gue di panggung besok jam 6 pagi..tenang aja.. Paling masuk rumah sakit.. Psycopath kan ga takut apapun..Gue disini terus kok.."Ucap Archer kembali menggoncang seluruh penghuni Mot.

"Kapten! Tolong pertimbangin.."

"Lo juga mau ikutan sumpah?.. Haha.. Napa si? Gue udah ga kesini berbulan-bulan.. Lo pada jadi lembek yah.. Ga mau mbunuh lebih banyak orang.. Keluar!"Ucap Archer untuk pertama kalinya menyuarakan suaranya sekeras itu.

Namun setelahnya..

"Uhuk uhuk.. Yaampun gue ga mau teriak lagi..Minum donk.."

Mors memberinya minum dan Archer langsung menenggaknya.

"Kok sakit bet ya tenggorokan gue.."Ucap Archer

"Salah siapa teriak-teriak?"Ucap mors datar

"Brisik lo, Ikan cupang.. Ayo deh ke kamar.. Aduh sakit.."Ucap Archer duluan pergi ke lantai dua di kamarnya.

Namun berbeda dengan suasana yang masih saja dingin walaupun sudah tidak ada Archer. Ini pertama kalinya Archer menginap di markas. Biasanya Archer malas.Alasannya karena kamarnya tidak nyaman. Padahal kamarnyalah yang paling nyaman diantara yang lainnya.

"Leo..Menurut lo bang azri keluar ga??"

"Parah banget kalo sampe keluar tapi parah juga kalo bang azri duel sama kapten.. Lo tau sendiri pas sama abhi.. Abhi sampe dirawat berhari-hari gegara lukanya..padahal Cuma ditusuk... Sampe sekarang aja abhi ga keliatan kan?.."Ucap Leo

"Ini pertama kalinya kapten nginep.. Kita bener-bener harus jaga sikap deh.."

"Gausah dibilang itu mah.."

Di sisi lain..

Yoga membawa azri keluar dari markas. Mereka duduk di bagian depan markas.

"Az.. Sorry banget gue tadi ga bisa bantu kapten tenang.. Jadinya malah kaya gini.."Ucap Yoga.

Azri tetap terdiam. Ucapan Archer tadi sangat menusuk dirinya. Bohong bila ia memang tak ada tujuan lain ikut dengan Mot. Tujuan azri ikut dengan mot.. Adalah.. Karena ia ingin lebih kuat tak seperti dirinya yang dulu. Azri tidak ingin menjadi lemah dan membunuh orang yang ia sayangi.

~

"..Gue butuh bukti! Bukan sumpah lo!..Gue tunggu surat kemundurannya hari ini kalo lo mutusin buat tetep disini.. Duel sama gue di panggung besok jam 6 pagi..tenang aja.. Paling masuk rumah sakit.. Psycopath kan ga takut apapun.."

~

Azri memegangi kepalanya pusing. Ia memang merasa tak cocok sebagai psycopath akibat jiwanya yang memang seperti malaikat. Namun karena kebaikan hatinya yang terlalu itulah yang membuatnya terus menerus dimanfaatkan.

"Az..Lo gapapa kan? Gue bakalan coba ngomong sama kapten deh..ya?"Ucap yoga.

"Thanks,Ga.."Ucap Azri

"Nope.. Gue masuk duluan yah.. Gue ada tugas siang ini.."Ucap yoga pamit masuk ke markas.

Azri hanya menjawab dengan anggukan.

Mengulas tentang masa lalu milik azri, Azri memang dulunya terkenal anak yang sangat baik. Namun tanpa sadar, Ia mudah dimanfaatkan orang lain. Suatu kejadian masa lalu dimana ia sudah berumur 16 tahun. Ia menolong seorang kakek tua yang sedang kebingungan mencari jalan. Dengan baik hati ia mengantarnya.

Dan pada akhirnya malah ia tertangkap psycopath yang menyamar menjadi kakek itu sendiri. Hidup nya selama 5 tahun terkurung didalam tempat sempit layaknya penjara. Dan ia selalu diberi makan yang tak layak. Hingga akhirnya ketika ia akan dibunuh, Orang tuanya menemukannya namun malah mati ditangan psycopath itu. Setelah itu kebetulan Ia bertemu dengan Yoga yang merupakan anggota Mot dan yoga lah yang menyelamatkannya.

Maka dari itu, Azri yang sudah kehilangan kedua orang tuanya. Ia bertekad untuk menjadi Azri yang kuat dengan mengikuti Mot dan berlatih sebisa mungkin. Awalnya ia ragu-ragu untuk membunuh orang atau melakukan tugas lainnya. Namun karena selama bersama yoga ia selalu yakin bahwa dengan ini ia akan menjadi pemberani.

Namun pada akhirnya ia tak seberani itu. Hanya mendengar omongan Archer yang memang selalu menusuk itu mentah-mentah sehingga sekarang ia seperti kembali ke masa remaja yang kelam itu.

"Aku gaakan pernah berubah"Ucap Azri menangis sendirian dengan penyesalannya menjadi lemah.

Disisi lain..

Archer tengah menikmati tidur siangnya di kamar itu. Archer selalu tak nyaman dengan kamar ini. Padahal.. Ia sudah dari umur 3 tahun tidur di kamar ini.

"Nostalgia yah..?"Ucap Archer tanpa mau membayangkan masa lalunya lagi.

Archer selama ini pun hidup hanya seperti ini. Tak ada yang berubah. Lagipula apa yang bisa dirubah?. Hanya itu yang ada dikepala Archer ketika sekecil debu dari dirinya bertanya kenapa Archer tak berubah?Menjadi orang baik-baik mungkin?.

"Karena kesempatan untuk berubah memang berkali-kali.. Tapi kalo udah konsisten itulah yang hampir ga ada kesempatan buat berubah.."Ucap Archer pada dirinya sendiri.

Saat ia ingin melanjutkan tidurnya.. Ia mendapat tugas dari Bento.

Ting!!

' Tugas baru.. Terserah kamu mau nerima ngga.. Kamu disuruh mbunuh anak yang namanya Harith dari SMA International..Bawa sedikit darahnya buat bukti ke alamat ini..'

Archer hanya menghela nafasnya.

"Bener..gue emang dilahirin buat kek gini.."Ucap Archer bangkit dari tidurnya mengganti pakaiannya dengan serba hitam.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Waiting for the next part.

下一章