Archer dan Mors berjalan ke ruangan milik Zegas.
Begitu terbuka, Terlihatlah Zegas tengah berbicara dengan seorang pengusaha besar sambil menikmati Alkohol mereka.
"Kamu dateng lebih cepet?"
"Gaboleh?"
"Jadi ini.. Killer yang ditakuti seluruh dunia??"Ucap Ryan dengan gaya'nya.
"Sapa lo? Sok deket bet"
"Ryan Scott.. "
Arhes tak bergeming. Ia hanya menatap ryan dingin lalu beralih ke Zegas.
"ATM nya abis.. Gw pengen nginep di hotel bareng Rion.."
"Tugas masi banyak.. jangan kebanyakan nolak"
"Iya Iya.. makin tua makin brisik, Mana?"Ucap Arhes tanpa melihat Ryan.
Zegas segera membuka dompetnya lalu memberikan Blackcard (Unlimited) kepada Arhes sebelum ia dan Mors pergi begitu saja.
"Kamu ngasih kartu hitam itu?"
"Itu punya dia.."
"?"
"Dia abis bantu presiden australia nangkep dan mbunuh 57 killer beserta semua informasi"
"Dia ga ada bedanya ama lo, Zegas"
Zegas hanya menyandarkan diri ke sofa tanpa mau menjawab Ryan.
"Kalo gitu, Gue butuh Archer buat nglakuin sesuatu yang sangat penting.."Ucap Ryan
Zegas menatap Ryan bingung.
Esoknya..
Jalanan nampak ramai di tengah kota. Benar-benar pemandangan kota yang cukup baik. Namun ditengah kelancaran jalan utama kota. Telihat sekelebat cahaya meluncur tanpa henti dijalanan.
Itu adalah sebuah Motor NCR Leggera 1200 Titanium. Ya.. Motor tercepat dan termahal sedunia. Sekaligus special edition. Yang menunggang tak lain adalah Archer. Motor hitam silver itu membelah angin jalanan tanpa henti. Disisi lain, Ia ditemani sebuah Drone Termahal pula. Xactsense Titan yang mengikuti gerak motor itu dari udara.
Dan ia dikendalikan oleh Mors yang tengah duduk pinggir atap rumah arhes dan dirinya. Sambil memakan hamburger dan memegang Laptop. Ah.. Dia tengah mengoperasikan Lampu lalulintas kota. Ya.. Yang membuat archer tak ada hentinya mengebut adalah karena setiap ada lampu lalu lintas. Lampu itu selalu hijau karena Mors.
Hingga akhirnya, Archer sampai di sebuah Resto yang jelas terlihat dari luar sangat mewah dan mahal. Drone tadi mendarat di motor Archer dan dibawanya masuk resto itu.
"Selamat datang, Tuan Archer.."
"Hm.. Charger drone'nya"Ucap Archer memberikan drone tadi pada salah satu pelayan di pintu masuk. Ya.. Resto itu milik Archer. Namun jangan salah, Resto dengan tampilan mewah itu Punya makanan dari yang paling murah di kota hingga yang paling mahal.
Archer berjalan ditemani 2 pelayan dan satu manager resto bernama Fred
"Anda pesan apa,tuan? Untuk siang ini?"Ucap Fred
"Fleur Burger and Winston non cocktail..Ganti soda.."Ucap Archer
"Ya?.. Tuan tidak ingin memakai alkohol seperti biasa.."Ucap Fred yang dijawab dengan gelengan archer. Setelahnya manager itu menyuruh pelayan untuk menyiapkannya.
Banyak orang disana yang kaya raya menatap archer aneh. Makanan dan minuman yang dipesan itu sangatlah mahal. Dan archer yang terlihat masih anak SMA itu seakan tidak mungkin membelinya. Karena dilihat dari baju milik archer pun archer bukanlah anak orang besar.
"George.. Siapa dia?"Ucap seorang perempuan.
"Aku kurang tau.. Tapi dia seperti anak orang besar di resto ini.."Ucap George.
Brukk..
"Извините, я действительно сделал это специально (Maaf, Saya benar-benar tidak sengaja)"
"Are you crazy?! Akh.. I'm really in danger.."Umpat pelayan itu.
George dan Celine yang mendengar itu segera menengok melihat putrinya menabrak seorang pelayan menumpahkan seluruh makanan yang tadi di pesan oleh archer.
"Maaf atas yang dilakukan anak saya.. saya akan bayar sebagai gantinya"
"Itu bukan masalahnya.. Ini milik Tuan Archer"
"Tuan Archer?"
George dan Celine mengikuti arah pandangan sang pelayan dan mengarah ke anak yang tadi dibicarakan keduanya. George dengan tanpa keraguan mendatangi archer lalu bersikap sesopan mungkin untuk apa yang dilakukan putrinya.
"Jadi.. saya mohon untuk memaafkan anak saya"
"Yang salah anak lo kenapa lo yang minta maaf?"
"Ya?"
"Apa gini cara lo ndidik anak? Ga becus.. "
"TUNGGU SEBENTAR.. Apa-apaan kamu berbicara tidak sopan pada suami saya? seharusnya kamu yang bersikap sopan dan--"
"Kenapa gw harus sopan ke kalian? Ga kenal gausah sok kenal deh.."
"Tuan Archer.."Lirih Fred mendekati ketiganya. Ia menunduk menyapa George dan Celine mengetahui George adalah keturunan kerajaan rusia. Kemudian mendekati archer membisikkan sesuatu. Kemudian wajah dingin archer berubah senang.
"Berani boong.. Gw penggal kepala lo"
"Saya mana berani berbohong pada anda, Tuan"
"Yessss... Akhirnya gw dapetin.. Ga bakal gw bagi ke mors.. bungkus sekarang.. gw makan dirumah aja"Ucap Archer tanpa mengindahkan George dan Celine yang masih berdiri di hadapannya.
"Gw yang jatuhin makanan lo.. Я прошу прощения, если вы дадите мне свой номер мобильного телефона (Gw bakalan minta maaf kalo lo mau ngasih nomor lu)"
Archer menatap wanita cantik dengan senyum indah rambut hitam lurus juga wajah yang tak kalah indahnya dengan senyumnya.
Sedetik..
Duadetik..
Tigadetik..
"Уйди с моего пути (Minggir)"
Setelah saling bertatapan archer malah menyuekinya dan mengusirnya dari jalan yang padahal luas itu. Hal yang benar-benar tak bisa dipercaya oleh Gadis bernama Kellyfia Savana. Namun karena keras kepalanya, Savana tetap berdiri dihadapan Archer seakan menantang archer. Padahal tingginya masih 10 cm dibawah archer.
"Если ты этого не сделаешь, я отрежу тебе две ноги (Gamau minggir, Gw potong tu kaki dua)"Ucap Archer sarkas hingga membuat Savana dan kedua orang tuanya yang tahu bahasa russia terkejut.
"Tuan archer, Ini dia pesanan anda"
"Oke.. Salamin buat Chef Rena tercinta... bilangin awas aja nyampurin darah ke sup gw lagi"
"Akan saya sampaikan, Tuan Archer"Ucap Fred malah tersenyum menanggapi perkataan Archer yang tak bisa dianggap hanya candaan oleh orang-orang disana.
Archer pergi dengan santainya sembari menjawab sapaan beberapa pelayan restorannya.
"Ah .. we apologize for our lord's joke. That is he. We hope you will accept it. If there's no appetite here again, you guys can go. Anyway we don't accept guests who don't respect our master. That's all."Ucap fred dengan senyuman masih di wajahnya namun malah menjadikan kalimatnya mengerikan.
"George.. Pulang yuk.. Savan-- savana?? kemana savana?"
George yang baru menyadari itu segera ikut mencari putri satu-satunya itu.
Di sisi lain..
"Tunggu!!"
Archer menghentikan langkahnya menengok ke belakang melihat seorang gadis mengejarnya daritadi. Gadis itu kini ada di sebelahnya memegang lengannya memastikan agar archer tidak kembali melangkah meninggalkan gadis itu.
"Kenapa lo ngikutin gw?"
"Lo ga ada niatan buat sekedar kenalan ama gw gitu?"
Archer menatap savana dengan datar dan malah membuatnya bingung.
"Gamau"Ucap archer melanjutkan jalannya ke motor meletakkan Drone ke jok belakang motornya.
"EH WOII... SETIDAKNYA KASIH TAU GW NAMA LO"
"GA!"Ucap archer melesat jauh dengan kecepatan diatas rata-rata. meninggalkan drone yang hampir saja jatuh jika Mors tidak segera mengambil alih kendalinya.
"Archer kan?"Ucap Savana menelfon seseorang memintanya ntuk mencari informasi sebanyak mungkin tentang archer.
Sesampainya di rumah milik Archer dan Mors..
Mors yang saat itu sudah menunggu di ruang keluarga menyambut Fluer Burger milik Archer menyambar bungkusannya dan berlari ke dapur.
"Itu satunya punya gue.."Ucap Archer
"Iya tau.."Singkat Mors yang mempersiapkan burger dan minumannya.
Tingg..(Suara handphone).
"Call from Zegas"
Archer mengangkat telfonnya dengan mata tertuju pada film di tv'nya.
"What?"Singkat archer dengan nada datar
"Hotel worderland II kamar 3045 A2 VVIP.. Password : 121202? Just bring her"Ucap Bento.
"Ok"Ucap archer mematikan handphonenya secara sepihak.
Bebarengan dengan datangnya Mors yang membawa 2 burger serta Cola dan Winston Cocktail didalam 2 gelas yang berbeda.
"Job?"Tanya Mors
"Ya.. Malem ini juga.. Bisa kan?"
"Always..Tapi dimana?"
"Hotel worderland II kamar 3045 A2 VVIP.. Password : 121202.. Ahh tanggal lahir yah? Masih aja make ps kek gitu.."Ucap Archer sambil menenggak minumannya.
"Sebenernya kita disuruh ngapain??"
"Hahaha.. Interesting.."
"Why??"
"Kita bakalan nangkep kucing liar"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Wait for the next part.