Setelah meninggalkan The Pleasure, Rizal menerima telepon dari Sonia.
Sonia memberi tahu Rizal bahwa Sisil telah pergi dengan naik pesawat, dan ada orang yang mengikuti dia setiap saat.
"Oke, kamu sudah melakukannya dengan baik. Inilah yang disebut mengawasi seseorang dengan caranya sendiri." Puji Rizal.
Meninggalkan orang seperti Sisil bersama Deby akan selalu menjadi bom waktu. Orang gila seperti itu akan selalu bisa melakukan apa saja.
Karena Sisil sangat kejam dan sangat ingin menjebak Deby, Rizal hanya bisa melakukan ini.
Rizal kembali ke rumah dengan segera.
Anis yang membuka pintu, tetapi ekspresi Anis redup dan ada air mata di wajahnya.
"Ada apa? Bi Anis?" Rizal bertanya dengan prihatin.
Meski hanya seorang pembantu rumah tangga, Rizal juga sangat peduli dengan Anis. Jika putra Anis tidak menyumbangkan kornea matanya, mata Deby tidak akan bisa pulih. Karena itu, Rizal akan selalu mengingat kebaikan ini.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者