webnovel

The Plan

Kleiner menatap sang asisten dengan geram. Ia tidak pernah menyadari bahwa kini asistennya banyak berbicara.

"Hari ini, saya baru menyadari satu hal!"

"Bolehkah saya tahu, Tuan?"

Kleiner melirik Oscar dan menjawab, "Bahwa kau terlalu banyak bertanya!"

Deg deg deg!

Astaga! Mengapa Tuan Kley menjadi sangat sensitif? tanya Oscar dalam hatinya. Ia tertegun dengan jawaban Kleiner.

"Maーmaafkan saya, Tuan! Saya hanya mengkhawatirkan Anda."

"Jalan!"

Oscar mengangguk seraya menjawab, "Ya."

Sepanjang perjalanan, Kleiner lebih banyak terdiam. Ia membuka amplop coklat dan mengeluarkan isinya dari dalam sana.

"Teater balet Bolshoi."

Kleiner menatap kedua tiket yang diberikan oleh Semyon Boldayev kemarin siang ketika dirinya mengadakan pertemuan bisnis di hotel miliknya sendiri. Namun, ia terlanjur kecewa dengan perlakuan adik kandung dari rekan bisnisnya tersebut.

**

Citt!

Oscar menghentikan mobil di area parkir VVIP gedung perusahaan keluarga StonevrustariosーRutherford Companyーyang berada di Hamilton Place, London. Sesuai kabar yang beredar, baik di dalam maupun di luar negeri, Hamilton Place merupakan salah satu jalan paling bergengsi di London, Inggris, karena memiliki empat hotel terbaik di Inggris Raya, dan Rutherford Hotel and Casino adalah salah satu diantaranya.

Oscar De Vough melirik tuannya yang sedang menatap dua tiket teater Bolshoi di tangannya dengan tatapan mata yang kosong.

"Ada apa, Tuan?"

Kleiner terkesiap. Lagi-lagi Oscar mengganggu dirinya yang sedang memikirkan wanita cantik yang tidak lain adalah sang istriーVyschella.

"Tidak ada."

"Kalau begitu, silakan turun, Tuan! Kita sudah tiba di kantor."

Kleiner menatap ke kanan dan kirinya. Ia mengenali area parkir VVIP yang menjadi area parkir untuknya juga para petinggi perusahaan. Dalam sekejap, ia telah rapi memasukkan dua buah tiket yang sejak tadi dipegangnya.

"Pertunjukan balet di teater Bolshoi, Rusia, digelar saat penghujung bulan September ini, bukan?"

"Benar, Tuan. Ada apa? Bukankah Anda tidak berniat hadir di sana?"

Kleiner tersenyum tipis. Pria yang memiliki banyak penggemar dari kalangan wanita ini pun kembali mengingat wajah istrinya yang berseri-seri ketika menari balet dan kini, ia telah memutuskan untuk hadir di pertunjukan balet tersebut.

"Saya akan merubah rencana."

Oscar membuka sabuk pengaman lalu menoleh ke belakang untuk mendapatkan penjelasan dari sang tuan.

"Maksud Anda, Tuan?"

Kleiner merapikan jasnya seraya bersiap untuk ke luar dari mobil yang telah membawanya ke kantor.

"Saya akan pergi ke Rusia untuk berbulan madu."

Brak!

Kleiner membuka pintu mobil dan segera ke luar dari sana sebelum Oscar melayangkan beberapa pertanyaan padanya.

"TuーTuan Kley, apakah Anda akan pergi berbulan madu bersama dengan Nona Vyschella? Berapa lama? Lalu, mengapa Anda tiba-tiba memutuskan untuk pergi berbulan madu?"

Oscar buru-buru ke luar dari mobil dan mengejar tuannya. Seperti yang Kleiner duga, asisten melambai itu mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya tanpa jeda.

"Tuan, tunggu saya!"

Tap tap tap!

Oscar berlari mengejar Kleiner yang sudah berdiri di depan lift VVIP khusus dirinya dan para petinggi perusahaan.

"Ada apa? Kau sungguh aneh, Oscar."

"Tuan, jawablah pertanyaan saya!"

Oscar berdiri di samping Kleiner yang sedang menatap angka pada bagian atas lift.

"Kau mengajukan begitu banyak pertanyaan, Oscar."

"Baiklah, Tuan."

Oscar mengatur napasnya lalu mulai bertanya secara perlahan kepada Kleiner. Ia menatap tuannya tanpa berkedip.

"Apakah Anda membutuhkan kehadiran saya untuk menjaga Anda dan Nona Cia? Karena terus terang saja, saya belum pernah menginjakkan kaki di negara adidaya terbesar ke dua setelah Amerika serikat tersebut ... dan seperti kabar yang berhembus, pria di sana sangat rupawan!"

Tring!

"Selamat pagi! Silakan, Tuan!"

Pegawai pria yang bertugas melayani lift VVIP, mempersilakan Kleiner dan Oscar untuk masuk ke lift dengan sopan dan seperti biasa, Kleiner tidak pernah membalas sapaan dari para pegawainya, bahkan tersenyum pun tidak.

"Terima kasih."

Oscar terkejut ketika mendengar Kleiner membalas salam sapa pegawai tersebut.

"TuーTuan?"

Oscar melirik Kleiner dan memperhatikan pria itu dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan tatapan tidak percaya.

"Ada apa? Kau benar-benar aneh, Oscar!"

Bukan hanya sang asisten yang terkejut dengan sikap sang tuan muda keluarga Stonevrustarios, pegawai pria yang berdiri di depan mereka berdua pun sama terkejutnya.

"Jika saya aneh, lalu bagaimana dengan Anda, Tuan?"

Kleiner membulatkan matanya. "Asisten kurang ajar!"

Tring!

Si penjaga lift pun membungkukkan badannya seraya menghormati kehadiran Kleiner sebagai bosnya.

"Silakan, Tuan!

Kleiner melangkahkan kaki meninggalkan Oscar yang masih terperangah dengan perubahan sikap tuannya.

"Tuan Oscar, apakah Anda tidak ingin menyusul Tuan Kleiner?"

Si penjaga lift menegur Oscar yang masih tidak beranjak dari posisinya.

"Ah, ya!"

Oscar berlari mengejar Kleiner yang sudah melangkah lebih dulu melewati koridor menuju ruangannya yang terletak di sudut koridor lantai sepuluh.

Tap tap tap!

"Selamat siang, Tuan"

Sang sekretarisーDianaーmenyapa Kleiner yang baru saja tiba seraya menundukkan kepalanya.

"Di mana Tuan Semyon?"

"Beliau menunggu kedatangan Anda di ruang tunggu bersama dengan Nona Anastasia."

Oscar menyela pembicaraan antara Kleiner dan Diana.

"Tuan, haruskah saya menggantikan Anda bertemu dengan mereka?"

Kleiner mengangkat tangan kanan lalu masuk ke ruangannya. Oscar pun dengan setia mengikuti ke manapun tuannya melangkah.

Tap tap tap!

"Oscar, berikan saya dokumen Bolshoi Teater yang harus saya tandatangani!"

Kleiner duduk di singgasananya dengan nyaman. Ia menyandarkan kepala membayangkan raut kebahagiaan yang terpancar dari wajah istrinya.

"Apakah Anda yakin, jika Anda sudah mengambil keputusan yang tepat, Tuan?"

"Serahkan saja dokumen itu dan saya memiliki rencana jangka panjang dengan Bolshoi teater!"

Oscar memberikan tab-nya kepada Kleiner agar pria itu membaca kontrak kerjasama bilateral dengan pihak Semyon Boldayev.

"Silakan, Tuan!"

Kleiner meraih tab dari tangan asistennya lalu membaca dengan seksama setiap kalimat yang tertulis di sana.

"Hmm, not bad!"

Sampailah Kleiner pada kalimat persentase saham yang tertera pada bagian bawah.

"Oh, rupanya selain Bolshoi, ada satu lagi teater balet terbesar dan melegenda di Rusia!"

"Benar, Tuan. Teater itu bernama ...."

"Mariinsky Ballet yang berada di St. Petersburg."

Kleiner menyela ucapan Oscar. Ia menatap asistennya yang sedang kebingungan.

"Dan teater itu sudah berdiri sebelum negara Uni Soviet runtuh."

"Ah! Saya benar-benar kagum dengan pengetahuan Anda, Tuan. Saya pikir Anda tidak tahu banyak tentang balet!"

Kleiner tersenyum sinis. Ia meraih pena digital dan segera menandatangani kontrak perjanjian di tab tersebut tanpa berpikir dua kali.

"Oke, Oscar, sekarang panggilkan mereka!"

Oscar menatap cemas tuannya, tetapi dirinya tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti perintah sang tuan.

"Baik, Tuan."

Ceklek!

Oscar pergi menjemput Semyon beserta sang adik kandungnyaーAnastasia Boldayevーdengan berat hati. Ia tak lagi perduli dengan pemikiran aneh di benaknya tentang kakak beradik berdarah Rusia itu, tetapi ia akan tetap mendukung apapun yang menjadi keputusan tuannya.

**

Setelah kepergian sang asisten, Kleiner meraih ponselnya dan membuka fitur galeri. Ia mencari-cari beberapa foto yang berhasil ia abadikan ketika Vyschella sedang menari balet di dalam ruang ganti kamarnya. Dan, pria itu pun menyunggingkan senyum di bibirnya.

"Suatu saat nanti, kau pasti akan menjadi seorang balerina prima seperti Anastasia, atau bahkan bintangmu akan lebih bersinar darinya! Aku akan memastikan hal itu terwujud, Cia!"

Holaaa, what's up, Genks?

Zoya's here!

Apakah kalian memiliki saran dan kritik untuk novelku? Silakan ungkapkan semua itu di kolom komentar and boleh juga DM ke ig-ku zoyaalicia_dmitrovka

Saran dan kritik Anda yang membangun, akan aku jadikan motivasi untuk menulis lebih baik lagi.

Happy Reading Happy Readers!

Spasiba!

Zoya_Dmitrovkacreators' thoughts
下一章