Langit terang menderang namun tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Eza membelokkan motor di musola. Keduanya berteduh Eza membatu Rina melepaskan helmnya.
"Sukron kasirt my husband ...Alhamdulillah ...." Rina terlihat menikmati air hujan dengan telapak tangan.
"Buru-buru banget, masih susah ini lo," ucap Eza sambil menolehkan wajah Rina ke hadapannya.
"Selalu doakan aku, agar aku baik-baik saja, teruslah di sampingku, selalu setia walau dia datang menggoda," ujar Eza menatap pengait helm.
"Tentu saja ... aku tidak akan membiarkan arwah gentayangan terus meneror suamiku. Kekuatan dari Allah itu magic dan besar. Buktinya jin kalah dengan hamba yang ahli ibadah di kisah nabi Sulaiman. Jadi ... aku yakin doaku lebih ampuh dari pada kiriman dari arwah gentayangan itu."
"Hahaha. Ada-ada saja. Arwah ... hehehe."
"Tidak akan ada yang sia-sia. Doaku akan sama seperti Nabi Sulaiman AS yang meruntuhkan iman Ratu Bilqis hingga mencintai Allah." Rina sangat yakin.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者